Tambang Pasir Sebabkan Hilangnya Jalan Aspal, Warga Sumur Watu Cilegon Tagih Janji Penambang

Dprd ied

CILEGON – Hancurnya infrastruktur jalan atau hilangnya aset daerah berupa lapisan aspal jalan akibat aktivitas kendaraan besar dari tambang pasir di Link Sumur Watu Rt 03/02 Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, dikeluhkan oleh warga.

Warga sekitar yang kesehariannya memanfaatkan jalan tersebut menagih pihak penambang dan pemerintah untuk segera memperbaikinya.

Kerusakan jalan yang menghubungkan Kelurahan Deringo – Mancak Kabupaten Serang ini sudah dianggap parah dan sungguh memprihatinkan. Terlihat lapisan aspal bahkan batu penyangga aspal yang pernah dibangun pemerintah sudah hampir hilang total, sehingga kebanyakan warga yang hendak ke Mancak atau sebaliknya memilih tidak melewati jalan ini lagi dan memilih jalan lain.

“Gimana mau lewat jalan itu kang, sudah hancur kaya gitu jangankan aspal, sisa batu yang dibangun pemerintah dulu aja udah ga ada. mending lewat Kracak,” kata warga yang enggan menyebutkan namanya.

Warga Sumur Watu yang sudah bertahun-tahun menegur atau menagih janji pihak penambang untuk segera memperbaiki jalan itu juga seakan sudah bosan dan jengah.

dprd tangsel

“Sudah tahunan warga menegur Pak Rafi (pemilik tambang) tapi janji-janji saja Pak. Sampe sekarang mungkin malu, kalau lewat sini kaca mobilnya ditutup,” keluh Udoh.

Ketegasan pemerintah dalam persoalan perizinan aktivitas tambang pasir juga dikeluhkan oleh Rohman, pemuda RT 03/02 Link Sumur Watu.

“Emang perizinan tambang pasir dari pemerintah itu gimana sih kang, bukannya yang enak mah orangnya itu-itu saja tah, yang kerja juga saudara-saudaranya, sedang imbas pada lingkungan termasuk jalan rusak mah orang banyak yang dirugikan,” ketus Rohman.

Pantauan langsung Fakta Banten di lapangan, parahnya kerusakan jalan dari persimpangan Sumur Watu sampai persimpangan Kracak, sepanjang kurang lebih satu kilometer itu memang sudah hampir tidak didapati lagi lapisan aspal dan batu-batu jalan yang dibangun pemerintah sebagaimana dikatakan warga.

Terpantau juga, jarang sekali ada kendaraan warga yang melintas di jalan ini selain mobil-mobil besar bermuatan pasir dari tambang pasir. (*)

Golkat ied