Ternak Kambing di Lebak Ini Beromzet Puluhan Juta Rupiah

LEBAK – Seorang Peternak kambing bernama Iwan, warga Kampung Beyeh, Desa Rahong, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak ini, bisa dikatakan sukses menggeluti usahanya tersebut. Dalam setahun, omzet ternak kambingnya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Usaha peternakan Kambing tersebut sudah dilakoninya sejak 11 tahun lalu. Dengan memanfaatkan lahan tidur yang berada di sekitar rumahnya sebagai kandang Kambing.

Pada mulanya Iwan hanya memelihara 4 ekor kambing, yang terus berkembang biak, dan bahkan hingga pernah sampai mencapai 132 ekor Kambing.

“Kambing yang ada saat ini 89 ekor, kambing di satukan dalam satu kandang, dulu Kambing cuma 4 ekor, kalau untuk omset puluhan juta itu hasil penjualan dalam satu tahun,” ujar Iwan, kepada faktabanten.co.id, Rabu (3/1/2018).

Selain itu, Iwan juga berternak Kambing miliknya sendiri. Ada beberapa Kambing punya orang lain yang nitip untuk dipelihara di tempatnya dengan bagi hasil.

“Mungkin karena keuletan dan kerajinan pada saat mengurus ternak, makanya orang percaya untuk menitipkan Kambingnya. Kambing titipan itu caranya bagi hasil setelah terjual atau beranak, dengan pemiliknya,” lanjutnya.

Sebagian besar Kambing dipeliharanya untuk Kambing kurban, aqiqah dan keperluan hajatan baik di Malingping maupun daerah luar.

“Untuk kurban dan aqiqah itu 60% dari Kambing yang dijual, dengan kisaran harga Rp 4-5 juta per ekor, sementara untuk keperluan hajatan atau khususnya Kambing daging itu Rp 3-4 juta per ekor,” kata Iwan.

Menurutnya, usaha kambing sangat menggiurkan, banyak peminat yang datang sendiri khususnya memesan untuk aqiqah dan kurban pada saat Idul Adha.

“Saya merawat dan ngasih makan kambing sendiri, dalam setahun indukan beranak bisa satu atau dua kali, pada saat Idhul Adha saya pernah menjual hingga 36 ekor kambing,” kata Iwan yang juga bekerja sebagai security di SMPN 1 Malingping ini.

Dari hasil jerih payahnya beternak Kambing ini, Iwan sudah bisa membangun rumah, menafkahi keluarga dan dapat menyekolahkan anak-anaknya. Namun memelihara Kambing bukan hal yang mudah, ada kendala utama ketika musim kemarau tiba, dimana pakan Kambing lebih susah dicari di alam.

“Anak perempuan pertama sekolah di SMK, dan si bungsu yang berumur 8 tahun masih berada di sekolah dasar (SD). Pelihara Kambing itu paling susah cari rumput jika musim kemarau, kadang bisa menempuh jarak 10 kilometer baru mendapatkan rumput,” tandasnya. (*/Asep-LBK)

Honda