Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa: Jokowi-JK Tidak Pro Rakyat Kecil

LEBAK – Sekitar tiga puluh mahasiswa dari organisasi daerah yang ada di Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin (UIN SMH Banten) melakukan aksi unjuk rasa tentang penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), aksi ini digelar di depan halte Kampus 1 UIN SMH Banten jalan Jendral Soedirman 30 Ciceri, Kota Serang, Kamis (11/10/2018).

Dalam aksinya, mahasiswa sangat bersemangat untuk melakukan orasi secara bergantian sambil meneriakkan berbagai macam lagu dan mengungkapkan bahwa pemerintahan Jokowi-JK anti terhadap rakyat kecil, tidak demokratis, dan anti terhadap demokrasi.

“Saya dengan rekan mahasiswa yang lain sepakat dengan penolakan kenaikan harga BBM, karena jelas itu akan mempengaruhi harga bahan pangan dan pokok, sedangkan ekonomi di kita saat ini sedang turun, itu dapat dilihat dari merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika,” kata Tobing, Koordinator Lapangan Aksi kepada Faktabanten.co.id.

Tobing menuturkan, kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah jelas menjadikan salah satu pembuktian bahwa pemerintahan di bawah pimpinan Jokowi-JK tidak pro terhadap rakyat, karena hal tersebut akan lebih mencekik rakyat kecil, yang ekonominya kelas bawah.

Kartini dprd serang

“Kami bersuara dengan lantang menolak kenaikan harga BBM meskipun itu non subsidi, meskipun premium tidak jadi dinaikkan, karena kapanpun dan dalam situasi apapun pasti akan dinaikkan,” pekiknya.

Tobing juga menyinggung soal Indonesia sedang menyelenggarakan International Monetary fund-world bank (IMF-WB) annual meeting di Bali. Ia menganggap bahwa Presiden dan Wakil Presiden Indonesia saat ini hanya sebagai ‘Boneka’ Amerika Serikat.

“Saat ini sedang berlangsung annual meeting antara IMF-World Bank di Bali, yang akan membahas perihal investasi World Bank dan IMF di Indonesia, itu artinya Jokowi-JK sebagai ‘boneka’ Amerika yang akan melaksanakan projek-projek kapitalis dan memonopoli global untuk turut menyelenggarakan proyek mereka serta mengeksploitasi SDM dan SDA yang ada di Indonesia,” tegasnya. (*/Eza Y,F)

[socialpoll id=”2521136″]

Polda