Tujuh Manfaat Ibadah Kurban

Sankyu

JAKARTA – Khatib Shalat Idul Adha di Masjid At-Tin TMII Jakarta, Kolonel M Kemalsyah menuturkan, ibadah kurban merupakan salah satu bentuk ibadah yang menjadi sebuah fasilitas bagi manusia untuk mendapatkan pertolongan Allah ketika hidup sempit melanda. “Baik itu hidup di dunia maupun di akhirat,” kata dia dalam khutbahnya, Jumat (1/9) pagi.

Ia pun mengajak seluruh jamaah yang belum berkurban agar mau menyisihkan uangnya dan melaksanakan kurban di tahun mendatang. “Belum tentu tahun depan kita merasakan hari Idul Adha ini lagi,” ujar dia.

Kemalsyah mengatakan tidak ada sesuatu apa pun dari Allah swt yang diciptakan tanpa memiliki makna. Sama halnya di balik ibadah kurban, ada sebuah makna pertolongan ditinjau dari sisi cara pelaksanaan ibadah ini.

Tujuh makna yang perlu direnungkan menurut Kemalsyah, pertama, manusia akan terhindar dari segala sesuatu yang berkenaan dengan cacat hati. “Cacat hati maksudnya, terlukanya keutuhan hati yang fitri oleh torehan-torehan sifat sombong, iri, buruk sangka, dendam kesumat, dan sifat yang suka memperlihatkan perbuatan baiknya kepada orang lain (riya),” ucap dia.

Kedua, akan terjaga dari berkurangnya harta yang telah diberikan Allah kepada seorang Muslim yang shaleh. “Secara perhitungan matematika dunia, saat kita memberi sesuatu kepada orang lain, maka berkuranglah dari jumlah semula. Namun hakekat Allah swt, memberi justru akan mempebanyak harta yang disimpan dalam keridhoan Allah swt,” ujar dia.

Sekda ramadhan

Yang ketiga, terhindar dari lalapan/jilatan api neraka. Umat muslim yang melaksanakan ibadah kurban saat keadaan telah memenuhi kelayakan, merupakan sebuah perbuatan terpuji, artinya mereka mampu bersabar dengan melawan hawa nafsu keserakahan atas hartanya. “Sehingga manusia tersebut memiliki kualitas atas apa yang seharusnya mereka kerjakan, demi ketaatannya,” ucap Kemalsyah.

Keempat, berkurban bisa memotong segala alur ketidakbaikan hidup sehingga terhindar dari perbuatan dosa yang berkepanjangan. “Dengan mentafakuri pelaksanaan ibadah kurban, manusia akan memiliki kemampuan untuk menghilangkan keengganan ataupun rasa malas untuk melaksanakan kewajiban mengabdi kepada Allah swt,” imbuh Kemalsyah.

Kelima terbentuknya hati yang mapan dalam keimanan kepada Allah swt Kematangan dalam mensyukuri nikmat dan karunia Allah swt, menunjukkan dewasanya iman seorang Muslim. Keenam akan terhindar dari perilaku yang suka mengambil jalan pintas dalam menjalani kehidupan.

“Segala sesuatu dalam mencapai tujuan hidupnya, manusia menginginkan suatu kesempurnaan. Namun terkadang dalam mencapai tujuannya itu, sebagai umat Islam suka melakukan langkah-langkah yang cepat terkadang dengan tidak mengindahkan, mengabaikan aturan yang sudah digariskan Allah swt.”

Ketujuh atau yang terakhir, orang yang melaksanakan ibadah kurban akan terhindar dari perpecahan. Dari pelaksanaan kurban, dapat dimaknai, umat Islam akan terhindar dari perpecahan, yang muaranya mewujudkan serta menguatkan/memperkokoh integritas dan integrasi (terhindar dari disintegrasi) bangsa. (*)

Sumber: republika.co.id

Honda