Ulama dan Organisasi Islam Dunia Tolak Blokade Qatar

Sankyu

Doha – Sejumlah ulama dan organisasi Islam menyerukan menolak blokade terhadap Qatar, dan mengajak penyelesaian krisis negara-negara kawasan Teluk sesegera mungkin.

Syaikh Ahmed Raissouni, Wakil Presiden Federasi Ulama Muslim Dunia(Al-Ittihaad Al-‘Alami Li Ulamaail Muslimin), menyatakan hal itu di Doha, Qatar, Kamis (8/6/2017).

“Kami mengimbau ulama, tokoh dan pemimpin dunia mencegah blokade atas Qatar oleh sesama negeri Muslim, dan untuk mencari cara-cara yang tersedia untuk mengakhiri pengepungan, demi untuk menyelamatkan orang-orang di Qatar,” ujarnya, seperti dilaporkan Al-Jazeerah dan dikutip Kantor Berita Islam MINA.

Dia mencela blokade seperti itu karena “tidak sesuai dengan syariat Allah, dan ini terkait dengan bagaimana nilai-nilai Islam yang berperadaban, adil, dan luhur.”

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Federasi Ulama Muslim Dunia, Dr. Ali Muhyiddin Al-Qarah Daghi menyeru mengakhiri perselisihan antara sesama saudara se-Arab dan se-Islam.

Dalam pernyataanya juga diingatkan bahwa bahwa “berpecah-belah itu dilarang dalam syariat Islam” dan menekankan pentingnya, “persatuan, persaudaraan, rekonsiliasi dan mencegah perselisihan antar sesama Muslim”.

Federasi Ulama Muslim Dunia berpusat di Qatar, dipimpin ulama terkemuka Prof Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi.

Sebelumnya, pada sebuah pertemuan terbesar Perkumpulan Ulama Islam (Jam’iyyah Al-‘Ulama al-Muslimin) Aljazair di Algiers Rabu (7/6/2017) menyatakan, mengimbau kepada para pemimpin negara-negara Islam dan para ulama untuk campur tangan menghentikan krisis yang terjadi antara negara-negara Teluk Arab.

Sekda ramadhan

“Kami menyerukan kepada semua pihak untuk berdamai dan mengedepankan dialog dengan baik serta menempatkan kepentingan tertinggi bangsa atas semua kepentingan lain,” bunyi pernyataan.

Jangan Beri Kesempatan Musuh

Perkumpulan Ulama Maroko (Rabithah Ulama al-Maghrib Al-Arabi) juga menyatakan penyesalan yang mendalam atas kondisi yang terjadi di negeri-negeri Arab, yang hanya akan melemahkan kekuatan umat Islam.

Ulama juga mengingatkan segenap kaum Muslimin tanpa kecuali, dengan kesadaran dan keseriusan jangan sampai memberi kesempatan bagi musuh-musuh untuk meraih wilayah tersebut.

Sementara itu, Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur dari Indonesia mengatakan, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dituntut untuk memainkan perannya dalam memulihkan hubungan Qatar-Arab Saudi.

“Seharusnya, hubungan sesama negara Muslim tidak begitu saja diputuskan. Karena memutuskan hubungan sangat di benci Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (8/6/2017).

Apa lagi ini bulan Ramadhan, seharusnya umat Muslim bersama-sama dan bersatu, bukan menjadi terpecah belah. Jangan sampai masalah-masalah politik menyebabkan perpecahan diantara kaum muslimin, lanjutnya.

Ia mengingatkan Surat Al-Anfal ayat 73 yang menyebutkan, “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para Muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (MINA)*

Sumber : Kanigoro.com

Honda