UTD PMI Serang Persulit Pasien BPJS Saat Pengambilan Darah untuk Operasi

Sankyu

SERANG – Pasien pengguna layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dalam kondisi sangat membutuhkan darah untuk persiapan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, mengeluhkan buruknya pelayanan RSUD dan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Serang terkait pemenuhan kebutuhan darah untuk pasien.

Keluarga korban merasa petugas UTD PMI Serang terkesan mempermainkan dan sangat lambat dalam menangani kebutuhan darah bagi pasien tidak mampu.

Pasien yang membutuhkan darah segera untuk operasi di RSUD Banten, namun pihak keluarga harus mengupayakan sendiri ketersediaan darah dengan mendatangi Kantor UTD PMI Serang yang berlokasi di Cimuncang, Kota Serang.

Bahkan Ayah pasien sampai tiga kali bolak-balik selama 2 hari, hanya untuk mengurus surat-surat rekomendasi pengambilan darah dari RSUD Banten yang harus diserahkan ke UTD PMI Serang.

Sekda ramadhan

“Saya merasa dipermainkan di sini. Yang pertama karena botol yang berisi darah tidak ada nama pasien, saya pun disuruh balik lagi ke RSUD Banten untuk memperbaiki. Setelah pihak rumah sakit memberi nama pasien di botol darah, saya kembali di tolak karena ada kesalahan satu huruf saja di bagian nama pasien. Saya disuruh balik lagi untuk minta perbaikan ke RSUD Banten. Setelah diperbaiki saya pun ditolak karena bulan lahir pasien salah,” ujar Rohmat, Ayah pasien atas nama Anindya Syah Putri, kemarin.

Kondisi ini tentu sangat merugikan pasien, karena pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang harus cepat dan manusiawi.

UTD PMI dan RSUD Banten sebagai lembaga pemerintah dengan alokasi pembiayaan dari APBD atau uang rakyat yang sangat besar, seharusnya memberikan pelayanan maksimal terlebih kepada pasien kurang mampu yang butuh penanganan cepat.

“Ini kan kondisinya sangat membutuhkan, seharusnya cepat ditangani,” ungkap Rohmat kesal. (*)

Honda