LEBAK– Ramainya pemberitaan anak sekolah bertaruh nyawa menggunakan getek untuk menimba ilmu di kampung Lembur Sawah, Desa Sindangsari, yang menyebar lewat media sosial maupun media online mendapat respon dari Pemkab Lebak.
Kadis Kominfo Lebak, Dody Irawan mengatakan, pemerintah mengapresiasi atas kepedulian pegiat, aktivis, relawan dan seluruh masyarakat Kabupaten Lebak atas kepeduliannya pada Lebak tercinta, namun alangkah baik dan eloknya apabila informasi dan pemberitaan itu disampaikan utuh dan berimbang.
“Kami pemerintah sebagai pelayan publik menyediakan seluas-luasnya bagi seluruh elemen masyarakat ruang diskusi, ide dan gagasannya dengan berbagai platform yang telah kami rilis,” ujar Dody.
Dody menjelaskan, terkait anak-anak sekolah yang menyebrang sungai menggunakan getek untuk ke sekolah, di lokasi tersebut telah tersedia jembatan gantung melintas sungai Ciberang sebagai penghubung Desa Sindang Sari dengan Desa Sajira yang pada tahun 2017 diresmikan Bupati Lebak.
“Namun dalam rangka pemeliharaan jembatan tersebut sejak tanggal 17 sampai 20 Juli 2019 ditutup sementara oleh Desa Sindang Sari, dan sementara masyarakat menggunakan alternatif untuk melintas salah satunya getek yang sudah disediakan,” ucapnya.
Dody menambahkan, perbaikan jembatan tersebut terjadi akibat pengeroposan pada lantai jembatan (plat baja) sehingga dalam pelaksanaan pemiliharaannya untuk keselamatan pengguna dan pekerja dibutuhkan untuk ditutup sementara.
“Ini tertuang di APBDes 2019 Desa Sindang Sari senilai Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah) artinya bahwa apabila tertuang APBDes semua sudah direncanakan dan atas usulan partisipatif warga masyarakat,” tambahnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya kepada orang tua tolong dampingi putra-putrinya yang melintasi sungai dengan menggunakan rakit selama masa perbaikan jembatan tersebut.
“Kami pun berharap kepada pihak desa juga ikut memantau selama menggunakan alat transportasi sementara dengan menggunakan getek tersebut,” pungkasnya. (*/Sandi)
