Warga Ciwandan Beri Tenggat Waktu Hingga Akhir Februari untuk Pemerintah Bisa Atasi Banjir

CILEGON – Warga di Kecamatan Ciwandan yang menjadi korban banjir pada Sabtu lalu mendatangi DPRD Kota Cilegon untuk hearing antara Pemkot Cilegon dan Pihak Industri pada Selasa (13/2/2018)

Hearing ini untuk membahas persoalan banjir yang melanda wilayah Ciwandan seperti Kelurahan Samangraya, Kubangsari, Tegalratu, Randakari dan Kepuh.

Menurut warga, pertumbuhan industri padat modal menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Tanah resapan yang berkurang, yang dahulunya sawah sekarang berubah menjadi bangunan pabrik sejak dari hulu sekitaran Jalan Lingkar Selatan hingga hilir (Jalan Nasional Cilegon-Anyer) hal ini menyebabkan resapan air berkurang drastis.

Selain itu, penyempitan drainase dan pembuangan air yang sulit bila sedang terjadi rob di laut memperparah keadaan banjir. Air di muara berbalik dan tidak ngalir ke laut.

Pada Sabtu lalu, saat banjir melanda, rob terjadi. Meskipun banjir terjadi pagi hari, sampai siang hari banjir tak kunjung surut.

Sedikitnya terdapat 16 titik sungai yang mengalami penyempitan dari Samangraya hingga Kepuh.

“Lebarnya nggak sampai 1 meter, tingginya juga nggak sampe 1 meter karena pendangkalan,” ungkap M Ibrohim Aswadi, saat menyampaikan tuntutan warga.

Menurutnya, di hulu ada problem dengan drainase dan pendangkalan. Selain itu, ada tiga titik yang menjadi masalah.

Gorong-gorong milik PT KAI, gorong-gorong Jalan Nasional Cilegon-Anyer dan drainase pabrik yang kecil.

Selain tuntutan agar melakukan penyelesaian banjir warga juga memberikan solusi sementara atau jangka pendek supaya ada usaha untuk meminimalisir bila ada banjir kembali.

Tuntutan tersebut terhitung dari tanggal 14 hingga akhir bulan Februari 2018 ini harus selesai.

“Pemerintah dan perusahaan harus bersinergi, secepatnya dikeruk kali yang dangkal, dan dilebarkan. Ini sebagai tanggung jawab perusahaan yang terlibat,” kata Ibrohim tegas.

Solusi jangka pendek yang ditawarkan warga ini, diamini oleh pihak perusahaan. Seperti dikatakan oleh Iip Arief Budiman, GM SDM dan Umum PT Krakatau Steel.

Pihaknya akan merespon permintaan warga terkait usulan pengerukan kali yang mendangkal.

“Pada dasarnya kami sepakat dan kami akan membantu usulan dari warga,” kata Iip. (*/Cholis)

Honda