Warga Khawatir Pembangunan PT Lotte Chemical Rugikan Masyarakat Cilegon

CILEGON– Pembangunan industri petrokimia asal Korea Selatan Lotte Chemical di kawasan Kecamatan Grogol, Kota Cilegon yang baru berjalan berupa pematangan lahan pra kontruksi, sudah dikhawatirkan bisa berdampak negatif kepada lingkungan dan kearifan lokal di sekitarnya.

Seperti yang diungkapkan oleh tokoh pemuda Link. Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Ahmad Sulasikin kepada faktabanten.co.id, Selasa (14/5/2019).

“Kalau Lotte merupakan investasi prioritas pemerintah untuk memenuhi kebutuhan petrokimia dalam negeri silahkan saja, kita tidak apriori pembangunan. Tapi kami belajar dari berdirinya pabrik baru, jangan sampai berdampak negatif pada kerusakan lingkungan dan hilangnya kearifan lokal yang ada di sini,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Ahmad dan merupakan aktivis ini menjelaskan kekhawatiran adanya perubahan lingkungan yang drastis dan merugikan masyarakat. Sehingga pihaknya menuntut adanya komitmen dari pihak Lotte di awal pembangunan.

“Jelas kami menuntut adanya komitmen PT. Lotte untuk melakukan langkah-langkah untuk mencegah banjir akibat dampak pembangunan pabrik si muara dua Sungai di wilayah kami. Hilir Sungai dari Tegal Wangi ke KIEC sampai muara Tanjung Peni harus dibangun dengan lebar minimal 15 meter,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menuntut pihak PT. Lotte melindungi eksistensi nelayan yang berada si Pangkalan Nelayan Lelean dan mendesak penyerapan tenaga kerja lokal dari pra kontruksi hingga beroperasinya pabrik.

“Jangan sampai menganggu nelayan di Lelean, dan perekrutan tenaga kerja dari lingkungan terdekat harus menjadi prioritas dan maksimal. Dan yang terpenting, dalam beroperasinya pabrik ini jangan sampai ada warga yang tercemar oleh kimia,” tegas Ahmad.

Suatu tuntutan warga setempat yang bisa dikatakan wajar realiatis, untuk bisa dilaksanakan oleh pihak perusahaan petrokima tersebut kiranya.

Sementara itu, Humas PT. Lotte Chemical Nurman saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhattsAppnya, enggan menanggapinya, meski dalam keterangan pesan sudah dibacanya. (*/Ilung)

Honda