Wisata Kuliner Banten Utara; Pindang Kuning Ikan Segar di Atas Perahu

SERANG – Terdapat beragam olahan usaha kuliner semakin menjamur di Provinsi Banten. Mulai dari kuliner khas seperti Sate Bandeng, Rabeg, Gerem Asem, Ikan Bakar serta menu-menu olahan akulturisasi, dari daerah dan negara lain yang banyak disajikan di kawasan perkotaan, baik di rumah makan, restoran maupun di pinggir-pinggir jalan.

 

Mungkin suasana yang demikian bisa membuat kita bosan dan ingin mencari rasa menu-menu kuliner yang baru dan suasana yang berbeda.

Selain rasa, tempat kuliner di kota dengan view yang terbatas sekat-sekat tembok, hingar bingar dan banyaknya pilihan, kerap kali membuat selera makan kita tak menentu dibuatnya.

Maka tidak ada salahnya anda mencoba sensasi kuliner dengan suasana yang baru di alam terbuka, hasil dari eksplorasi Redaksi Faktabanten.co.id bersama komunitas pemancing ‘Wong Pesisir Lor Banten’ dari Palas, Cilegon pada Rabu (12/9/2018).

Dan semoga ini bisa menjadi rekomendasi kepada anda, akan wisata kuliner di Banten Utara berupa menu khas nelayan Bojonegara, yaitu ‘Pindang Kuning Ikan Segar di Atas Perahu’.

Namun untuk bisa merasakan sensasinya, memang tidak seinstan dan semudah ketika anda mencari makan di kota. Akan tetapi anda akan mendapatkan pengalaman empiris akan rasa, selera, petualangan yang akan sulit dilupakan.

Olahan masakan Pindang Kuning dengan bahan Ikan Segar hasil memancing, dengan rasa manis alami daging yang fresh, dimakan di atas perahu di tengah lautan yang bergoyang aduhai, semilir angin sepoy-sepoy menerpa, ditambah landscape luasnya lautan membentang sejauh mata memandang. Ditambah hijaunya gugusan pulau- pulau seperti Tarahan, Pulo Panjang, Pulo Kali dan sebagainya.
Waah, pokoknya rugi deh kalau anda belum cobain sensasinya.

 

Kartini dprd serang

Meski biaya untuk merasakan menu khas nelayan tersebut terbilang tidak murah, yakni sekitar Rp 1 juta untuk sekitar 5 orang. Diantaranya untuk biaya jasa antar perahu, umpan pancing, peralatan pancing, serta perbekalan lainnya.

 

“Walau sederhana, tapi soal rasa dan sensasinya jauh berbeda dengan makan di restoran bintang lima sekalipun. Biayanya lebih murah, makan di hotel bintang lima bisa ngabisin Rp. 2 juta lebih untuk empat orang. Sedangkan ini kita sekitar Rp. 1 juta saja,” menurut pengakuan A’am, anggota Wong Pesisir Lor Banten.

Selain itu, A’am juga menyarankan bagi anda yang tidak bisa atau hoby mancing dan penasaran untuk mencobanya. Agar bisa mengajak teman sesuai dengan kapasitas perahu sekitar 5 orang, yang sudah biasa mancing. Sebab kalau hanya mengandalkan hasil pancing dari nahkoda perahu, mungkin hasilnya hanya cukup buat di masak untuk saat itu saja.

“Ikan yang kita dapat macam-macam, ada kue gerong, kurisi, kerapu, kuniran, tompelan. Yang kita masak tadi campur aja. Kalau mancing banyakan potensi dapat ikan juga lebih banyak. Selain bisa di masak Pindang Kuning di Perahu, kan bisa dibawa pulang. Ini juga hasilnya lumayan, temen-temen sudah nungguin untuk dibakar nanti malam,” tuturnya.

Dan tentunya bukan sekadar kenikmatan dan lezatnya rasa pindang kuning ikan segar di alam terbuka saja. Ada nilai-nilai tauhid yang bisa kita petik saat berada di tengah luasnya lautan yang membentang di ufuk cakrawala, kita bisa menghayati, mensyukuri, mantafakkuri dan mentaddaburi akan Kebesaran Allah Sang Pencipta jagat raya dunia ini. Subhanallah… (*/Ilung)

[socialpoll id=”2513964″]

Polda