Gubernur Banten Ingin Penyalahguna Narkoba Ditembak Mati, ASN Terlibat Dipecat

SERANG – Persoalan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, merupakan masalah serius dan bukan hanya menjadi perhatian pemerintah pusat hingga daerah, namun perlu kerjasama dari berbagai elemen masyarakat.

Upaya pencegahan, melalui sosialisasi dan penindakan dengan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai, belum bisa mengurangi jumlah penyalahgunaan Narkoba secara signifikan.

Justru jumlah kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) dari bulan ke bulan, dan tahun ke tahun terus meningkat, aktivitas pengedar dan penyalahguna Narkoba seakan tidak mengenal waktu dan terus bertambah.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) pun angkat bicara soal makin meresahkannya angka penyalahgunaan narkoba di Provinsi Banten yang terus meningkat.

“Kalau saya boleh usul ke Kepala BNN (Badan Nasional Narkotika), itu yang kena narkoba tembak mati aja, daripada dikurung nggak kapok-kapok,” ucapnya, saat gelaran apel memperingati Hari Lingkungan Hidup, Hari Anti Narkotika Internasional dan Hari Kesadaran Nasional, Rabu (17/7/2019), di Lapangan Setda KP3B, Curug, Kota Serang.

Menurutnya, penyalahgunaan di Provinsi Banten yang dari tahun ke tahun yang terus bertambah, bahkan merambah hingga daerah-daerah pedalaman.

“Daerah pedalaman juga banyak yang menggunakan karena secara komersial juga menguntungkan. Harus tegas kita menekan penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.

Untuk itu, WH pun meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten untuk menganggarkan guna menekan angka penyalahgunaan narkoba yang terus meningkat, serta melakukan tes urine bagi para pegawai di lingkungan Pemprov Banten yang terindikasi melakukan penyalahgunaan narkoba.

“Pak Sekda tolong anggarkan. Pemda harus memiliki komitmen yang sama dengan BNN dan memberi dukungan penuh untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Termasuk pemeriksaan narkoba, kalau ada yang terlibat maka langsung pecat,” tandasnya. (*/Ndol)

Honda