Sempat Didemo, Tambang Batu di Puloampel Kembali “Kirim” Debu ke Warga

Dprd ied

SERANG – Warga Kampung Candi, Desa Puloampel, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, sudah melakukan aksi demonstrasi ke lokasi pertambangan yang menimbulkan dampak hujan debu ke pemukiman warga. Namun ada sejumlah perusahaan diduga melakukan aktivitas penambangan dan masih tetap beroperasi, bahkan debu dari pertambangan tersebut terus beterbangan ke rumah-rumah warga Kampung Candi.

“Sudah didemo, pas waktu demonya ia langsung merespon, stone crusher dimatiin tapi esoknya ada yang kembali seperti itu lagi, harus pihak berwenang, khususnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang yang terjun,” ungkap aktivis Lingkungan Puloampel Firman, kepada Fakta Banten, Senin (11/11/2019).

Warga pun meminta agar Pemerintah meninjau ulang perizinan kegiatan tersebut.

“Apabila sudah berizin harusnya ditinjau ulang Amdal-nya. Suruh ninjau ke sini lihat penderitaan masyarakat sini sudah kekeringan air ditambah tiap hari dihujani debu,” imbuhnya mengeluh.

dprd tangsel

Bahkan, Firman juga membeberkan debu dari aktivitas tambang tersebut yang juga sampai mengotori masjid di Kampung Candi.

“Debu akibat stone crusher dan tambang yang menghujani salah satu tempat ibadah di Candi, kampung setiap hari hujan debu terus buat ngepel pakai apa? Kasian yang jadi marbotnya setiap hari kalau kondisinya kayak gitu,” bebernya.

Selain itu, pihaknya juga mengkhawatirkan dampak kesehatan bagi warga akibat menghirup debu setiap hari. Menurutnya, sejak adanya tambang di Puloampel, pemukiman warga sudah tidak layak untuk dihuni.

“Belum yang masuk ke paru-paru juga sangat miris, daerah Puloampel sudah tidak layak dihuni manusia. Sore ini debu kembali menghujani kampung kami, warga sudah pada batuk-batuk,” ujarnya.

“Hati ini tergerak sendiri kasihan kampung kelahiran tambah tahun sudah tidak layak ditempati manusia,” tandasnya. (*/Ilung)

Golkat ied