Ada Dugaan Money Politic dalam Pemilihan Pokmas di Ciwandan

Sankyu

CILEGON – Guna membantu melaksanakan secara teknis pembangunan di bidang sarana dan prasarana (Sapras) yang didanai oleh program Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (DPW-Kel) di tingkat Kelurahan, dibentuklah satu wadah khusus yang bernama Pokmas (Kelompok Masyarakat).

Masa bakti kepengurusan Pokmas tersebut selama satu tahun dan selanjutnya akan dilakukan pemilihan ulang secara demokratis.

Pokmas tersebut dibentuk sebagai mitra pemerintah yang nantinya berkoordinasi dengan para Kepala Seksi terutama pada Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) yang ada di setiap Kelurahan, dalam pelaksanaan program pembangunan.

Namun sangat disayangkan pemilihan yang seharusnya dilakukan secara demokratis (dipilih oleh RT dan RW yang ada di Kelurahan), baru-baru ini beredar kabar bahwa proses pemilihan Pokmas di Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, diwarnai oleh praktik money politic.

Dikabarkan, ada praktek bagi-bagi uang oleh pihak tertentu agar pada saat Musrenbangkel dilakukan pemilihan ketua Pokmas yang baru. Uang juga dibagikan kepada RT/RW untuk mengarahkan memilih salah satu calon.

Menurut salah seorang peserta pemilihan, saat itu ada salah satu calon Ketua Pokmas melalui tim suksesnya memberikan uang kepada para pemilih sebesar Rp200 ribu per-orang.

Sekda ramadhan

“Ya, benar kang, salah satu tim sukses salah satu calon memberikan uang kepada saya sebesar Rp 200 ribu untuk memilih salah satu calon,” ujar salah seorang yang enggan disebutkan namanya, Rabu (22/1/2020).

Lebih lanjut dikatakannya, pemberian uang Rp 200 ribu itu hanya kepada para pemilih tertentu saja, untuk mendapatkan suara mayoritas.

“Yang diberikan uang sebesar Rp 200 ribu hanya hanya orang tertentu saja, yang penting menang dalam pemilihan itu,” jelasnya.

Diketahui, Pemilihan Ketua Pokmas Kelurahan Banjarnegara dilakukan pada Senin (20/1/2020) kemarin. Ketua Pokmas incumbent berinisial HB, dikabarkan kalah telak dari penantangnya IS.

HB sendiri mendapatkan 9 suara, sedangkan calon lainnya IS sebagai penantang berhasil meraih 14 suara.

Sejumlah peserta Musrenbangkel saat itu juga mengaku heran, karena dilakukan pemilihan ketua Pokmas. Padahal pada undangan acara tersebut tidak ada yang menginformasikan bahwa akan ada agenda pemilihan Ketua Pokmas di forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) tersebut. (*/Red)

Honda