CILEGON – Tepat pada hari Jumat (2/11) pukul 13.30 WIB, Yayasan Pendidikan Al-Khairiyah Citangkil resmi melaunching salah satu inkubator bisnisnya yang bernama Al-Khairiyah Mart (AK-Mart). Mini market tersebut berada di tengah-tengah kawasan Yayasan Pendidikan Al-Khairiyah Citangkil.
“Ini bagian dari inkubator bisnis Al-Khairiyah, semoga berjalan dengan baik, ini juga berharap berkembang ke cabang-cabang lainnya,” ucap Ali Mujahidin, Ketua PB Al-Khairiyah kepada awak media.
Pria yang akrab disapa Haji Mumu ini juga menyampaikan bahwa salah satu fungsi didirikannya AK-Mart adalah sebagai wadah promosi produk-produk lokal.
“Ini semacam pojok marketing, bukan hanya santri, tapi mahasiswa, guru atau masyarakat yang punya produk bagus namun kurang pemasaran kita bantu,” lanjutnya.
Setelah launching di kawasan Yayasan Citangkil, AK-Mart dalam waktu dekat juga akan dilaunching di Jln Piranha. Ini sebagai upaya memperluas pangsa pasar serta membawa produk lokal ke wilayah yang lebih luas.
Meski AK-Mart merupakan salah satu wadah bismis Al-Khairiyah, namun dalam perjalanannya AK-Mart akan memiliki tagline ‘Belanja dan Beramal’.
“Tagline kita belanja dan beramal, dari hasil itu kita alokasikan sebagian ke madrasah, atau sosial lainnya. Kita juga berdayakan dari orang lokal, ini juga dari mahasiswa STIKOM dan STIE, agar menjadi mahasiswa entrepreneur,” imbuh Haji Mumu.
Saat ditanya soal bagaimana manajerial AK-Mart agar bisa bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar, Haji Mumu menjawabnya dengan santai.
“Yang harus kita yakini, rezeki dari Allah, soal perjalanannya kita harus belajar secara kompetitif, mulai harga, pemasaran, dan ada keuntungan-keuntungan lain yang buat masyarakat tertarik. Seperti akan dibuatkan member, ini sudah kerjasama dengan BNI, nanti dapat diskon atau apalah. Ada 20.000 item, sekarang baru 11.000, disini juga bisa pake debit dan Yap, kita ikutin apa yang diinginkan oleh masyarakat zaman now lah,” paparnya.(*/Angga)
[socialpoll id=”2521136″]