CILEGON – Yayasan Peradaban Islam Al-Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon, menyalurkan 1.500 paket daging hewan kurban pada hari Sabtu (2/9/2017), dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah.
Dalam peringatan Idul Qurban tahun ini, yayasan pendidikan tertua di Provinsi Banten tersebut melakukan pemotongan 25 hewan kurban, terdiri dari 1 ekor Kerbau, 9 ekor Sapi, dan 16 ekor Kambing.
Sebelum dilakukan pemotongan, tampak diantara puluhan hewan kurban tersebut ada satu ekor Sapi jantan berukuran jumbo yang diketahui berasal dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang dikirim pada hari Kamis (31/8/2017) lalu.
Selain itu, hewan kurban berasal dari para santri, guru dan dosen yang berada di lingkungan yayasan Al-Khairiyah, serta kiriman dari donatur dari sejumlah perusahaan, intansi pemerintah, TNI, dan Kepolisian.
Hal ini ditegaskan oleh Ali Mujahidin, Ketua PB Al-Khairiyah.
“Iya dari pak Jokowi, Sapi itu dikirim hari Kamis kemarin,” ujar Ali Mujahidin kepada awak media, Sabtu (2/9/2017).
Ke-25 hewan kurban tersebut dipotong secara serempak di halaman Kampus STIT yang berada di lingkungan Yayasan Al-Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon, dan kemudian setelah dikemas sebanyak 1.500 paket yang langsung dibagikan kepada warga Al-Khairiyah dan masyarakat yang berada di sekitar yayasan tersebut.
Ketua Panitia kurban Achmad Juhaeni, mengatakan, kegiatan pemotongan dan penyaluran hewan kurban di yayasan Al-Khairiyah ini bukan hanya menjalankan ibadah kurban saja. Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi antar pengurus lembaga pendidikan di Lingkungan Kampus Peradaban Islam Al-Khairiyah bersama warga sekitarnya.
“Seluruh daging kami salurkan kepada masyarakat di lingkungan yang dekat dengan kampus Al-Khairiyah Citangkil. Kegiatan ini juga melibatkan warga yang tinggal berada di sekitar Kampus, sehingga bisa terjalin kerjasama yang baik,” kata Juhaeni, kepada Fakta Banten
Lebih lanjut, Juhaeni berharap pelaksanaan pemotongan hewan qurban ini bisa menjadi momentum pembelajaran sosial dan spiritual bagi ummat Islam.
“Bukan hanya berbagi daging saja, namun prosesi penyembelihan hewan ini diharapkan bisa diaplikasikan dengan menghilangkan sifat hewan yang ada pada manusia. Sehingga kedepannya bisa menjadi pribadi yang lebih baik sesuai dengan fitrahnya manusia,” pungkasnya. (*)