CILEGON – Pernyataan Amin Rais selaku Penasehat Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, yang kerap menuding KPU melakukan kecurangan Pemilu 2019, mendapat kecaman dari Relawan Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Banten, yakni Laskar Peci Putih (LPP).
Ketua LPP Ali Mujahidin, menilai sikap Amin Rais tersebut untuk membangun opini KPU sebagai kambing hitam atas kekalahan Prabowo dalam Pilpres nanti.
“Hal ini kami duga semata mata karena mungkin Amin Rais mulai merasakan kecemasan, bahwa Capres dan Parpol yang didukungnya dipandang cenderung akan menghadapi kekalahan pada Pemilu 2019,” ungkap pria yang akrab disapa Haji Mumu ini kepada faktabanten.co.id, Minggu (3/3/2019) malam.
Haji Mumu mengharapkan, sikap Amin Rais sebagai tokoh nasional sebaiknya tidak terlalu provokatif dan terus menerus membuat kegaduhan sehingga membuat Pemilu 2019 jadi tidak kondusif.
“Kompetisi ya kompetisi saja, tapi yang beradab. Pemilu Legislatif dan Pilpres adalah hajat rakyat Indonesia dan dilaksanakan 5 tahun sekali, dan di dalamnya ada kompetisi kalah dan menang, jadi anggap biasa saja jangan terkesan persiapan cari-cari kesalahan atau kambing hitam,” tegasnya.
“Kalau Amin Rais itu negarawan, semestinya jika bicara kesalahan pihak KPU harus didukung oleh bukti-bukti dan fakta, bukan malah membangun stigma yang mengarah kepada mencari bantalan atas kekalahan atau kambing hitam.
Jadi sebaiknya Amin Rais menahan diri agar hajat demokrasi rakyat indonesia tidak menjadi keruh dan gaduh,” imbuhnya.
Selain itu, Haji Mumu menduga sikap Amin Rais tersebut sebagai upaya pembelaan terhadap kubu politik yang menurutnya untuk menghidupkan kembali rezim Orde Baru.
“Rakyat Indonesia sesungguhnya tahu bahwa Amin Rais pada Pilpres ini berada di kubu yang seolah akan membangkitkan Orde Baru yang dulu justru dia sendiri ganggu dan lengserkan. Dengan demikian diduga Amin Rais akan membangkitkan kembali kubu Orde Baru itu, sehingga benar apa kata Gusdur ‘Kau yang akhiri kau yang mulai lagi’ hanya tinggal dibalik saja kalimat Gusdur itu,” bebernya.
Haji Mumu yang juga Ketua Umum PB Al-Khairiyah ini juga berharap tidak ada lagi upaya intervensi dan bentuk intimidasi terhadap KPU, sehingga Pemilu kali ini bisa berjalan kondusif.
“Pemilu 2019 harus jujur dan adil tanpa tekanan kepada penyelenggara, dan jika penyelenggara dipandang melakukan pelanggaran hukum maka ada jalur hukum, dan laporkan saja. Selesai kan!!” tandasnya. (*/Ilung)