CILEGON – Kesatrian Santri Taruna Islam Al-Khairiyah Citangkil menggelar Musabaqoh Qiroa’tul Kutub, Musabaqoh Syarhil Qur’an, Kreasi Nadzom dan Muhadoroh Qubro Ke-4 yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna Al-Khairiyah Citangkil dari tanggal 15-18 Maret 2018.
Tampak ratusan santri berantusias dan seksama menghadiri acara, serta para Ustadz/Ustadzah jajaran pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khairiyah yang turut hadir dalam malam puncak penutupan lomba dan pembagian hadiah bagi para santri yang berprestasi memenangkan lomba tentang keilmuan di pesantren tersebut.
“Malam ini kegiatan penutupan acara sekaligus pembagian hadiah kepada para santri yang berhasil menjuarai perlombaan yang rutin kami gelar setiap tahun,” terang Ketua Ponpes Al-Khairiyah, Ustadz Akunaedi kepada faktabanten.co.id, Minggu (18/3/2018) malam.
Dikatakan bahwa agenda tersebut merupakan sarana pembelajaran untuk mengukur kemampuan santri, selama belajar di pondok.
“Untuk lebih memacu belajar dan memotivasi para santri, mengasah kemampuan santri dalam bidang yang dilombakan. Mencari bakat santri yang berpotensi dan unggul di bidangnya,” jelasnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes sekaligus Wakil Ketua PB Al-Khairiyah, Ustadz Alwiyan Qosyid Syam’un mengaku sangat gembira dan memberi apresiasi kepada para santri yang telah bersemangat mengikuti perlombaan ini.
“Luar biasa para santri antusias dalam kegiatan ini, saya sangat mengapresiasi atas semangat dan perjuangan para santri dalam lomba yang bertujuan untuk menumbuhkan bakat dan daya kreatifitas santri ini. Khususnya dalam mencari dan menyeleksi kemampuan santri dalam berpidato 3 bahasa yakni bahasa Indonesia, Arab dan Inggris,” tuturnya.
Selain itu, Ustadz Alwiyan juga berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan lomba yang sudah menjadi program rutin tahunan Ponpes Al-Khairiyah ini bisa memberikan rasa percaya diri dan memacu motivasi belajar para santri.
Adapun hadiah yang diberikan berupa tropi atau piala dan piagam.
“Kita berharap perlombaan ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada santri. Diharapkan para santri terus meningkatkan bakat dan kreativitasnya. Santri lebih terpacu untuk lebih giat belajar dan aktif serta mematuhi tata tertib dan bisa lebih kompetitif pada santri,” pungkas Ustadz Alwiyan. (*/Ilung)