FAKTA BANTEN – Maulid Nabi merupakan waktu dimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (SAW) dilahirkan ke bumi.
Peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW dirayakan pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Sedangkan dalam kalender tahun masehi 2017 ini jatuh pada 1 Desember.
Umat Islam sendiri menyambut datangnya maulid dengan berbagai kegiatan sembari melantunkan sholawat, zikir serta doa di kelahiran Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad SAW sendiri mensyukuri hari kelahirannya dengan cara berpuasa. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau bersabda:
“Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari, bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang puasa Senin. Beliau menjawab, “Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.”(HR. Muslim [1977]).
Salah satu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Al-Khairiyah Citangkil, di Kota Cilegon yang bergerak di bidang keagamaan dengan pennyampaiannya melalui dunia pendidikan juga ikut serta memeriahkan hari lahir Nabi Muhammad SAW
Dikatakan, Ketua PB Al-Khairiyah Citangkil, Ali Muhjahidin, Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW adalah momentum penting untuk diperingati sebagai hari besar Islam.
“Mengingat banyak hikmah yang terkandung di dalam peristiwa dilahirkannya Nabi dan Rosul yang terakhir dimuka bumi ini,” ungkapnya saat dihubungi FaktaBanten.co.id
Lebih lanjut, ia menjelaskan, keharusan dirayakannya Maulid Nabi oleh umat Islam. Karena, Muhammad SAW sebagai suri tauladan dan sebagai landasan bagi umat Islam
“Ummat Islam hendaknya mengambil pelajaran penting dan berharga dari sosok suri tauladan Nabi Muhammad , dari berbagai sisi, terutama sisi Aqidah, Ilmu, dan Akhlaq sebagai landasan amal seluruh umat Islam di muka bumi ini,” tuturnya.
“Karena Muhammad adalah manusia yang sangat Istimewa sebagai manusia, dimana atas izin Allah SWT banyak keistimewaan, mukzizat yang diberikan kepada Rosulullah,” tambahnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Mumu ini mengungkapkan, hal lain yang mesti kita tahu, menurutnya Nabi Muhammad SAW sebagai Kepala rumah tangga begitu cinta kepada keluarganya. Rosulullah sebagai Kepala Rumah Tangga, tidak ada cinta yg besar dari seorang ayah kepada anaknya, selain cinta Rosulullah tidak ada cinta yang begitu besar selain cinta Rosulullah kepada istrinya.
“Prilaku baik Rosulullah lah yg membuat begitu berwibawa sebagai sebagai kepala rumah tangga sehingga hikmah didalamnya minimal agar setiap laki-laki dapat mengikuti jejak Rosulullah sebagai seorang ayah dan seorang suami,” jelasnya
Sebagai pemimpin, menurutnya, Rosulullah hidup sangat sederhana dan bersahaja, bagaimana sederhananya tempat tinggal dan pakaian serta apa yang dimakan Rosulullah merupakan bentuk pemimpin yang ideal, termasuk ketika memberikan cinta dan perhatian terhadap para sahabat dan seluruh ummatnya.
Dengan berbagai keistimewaan yang ada pada Nabi Muhammad sebagai suri tauladan bagi ummat Islam. Baiknya, ummat Islam sepatutnya selalu bershalawat.
“Sebagai ummatnya alangkah baiknya jika kita senantiasa bershalawat kepada Rosulullah SAW semoga kita senantiasa mendapatkan syafaatnya, dan sepatutnya kita bershalawat karena tanpa Rosulullah SAW kehidupan jahiliyah manusia di muka bumi ini niscaya gelap gulita tanpa cahaya kebenaran dan kebaikan”. (*/Temon)