CILEGON – Yayasan Perguruan Islam Al-Khairiyah menggelar Wisuda Bersama Sarjana (S1) dan Ahli Madya (D3) Angkatan II kepada 300 mahasiswanya, yang di Gedung Serba Guna Al-Khairiyah, Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (4/12/2018).
Ketua Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah, Ali Mujahidin mengatakan, ke-300 lulusan tersebut terdiri dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), dan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM).
Kedepan, menurut Haji Mumu, Al-Khairiyah akan mengembangkan perguruan tingginya menjadi Universitas Brigjen KH Syam’un Al-Khairiyah.
“Al-Khairiyah telah mempersiapkan generasi yang memiliki daya saing dalam bidang industri di Kota Cilegon, yang disesuaikan dengan skill mahasiswa,” ujar pria yang akrab disapa Haji Mumu dalam sambutannya.
Saat dibentuk Universitas nanti, akan ada penambahan jurusan untuk menyambut dunia industri.
“Bahkan kami telah merencanakan program studi teknik yang ada relevansinya dengan dunia industri, seperti teknik industri, teknik mesin, dan teknik sipil. Serta hukum administrasi negara dan informatika,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, pihaknya akan terus mendorong lulusannya untuk mengembangkan ilmunya dalam menghadapi kehidupan nyata di dalam masyarakat dan dunia kerja.
“Harus jeli melihat dan menghadapi peluang, sungguh- sungguh dalam menghadapi arus gelombang di era industrialisasi dan digitalisasi. Utamakan tetap menjaga moralitas dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi, soal pintar itu bisa dilatih, lulusan Al-Khairiyah harus menjadi pelopor bukan pengekor serta berjiwa patriot,” terangnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Fraksi PAN, Yandri Susanto, yang turut hadir dalam acara tersebut untuk mengisi pidato ilmiahnya mengungkapkan, Al-Khairiyah merupakan yayasan besar yang belum lama ini salah satu pendirinya, Brigjen KH. Syam’un, ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
“Saya merasa bangga dengan diundangnya menghadiri acara wisuda ini, bahkan banyak acara penting di parlemen yang saya tinggalkan hari ini hanya untuk menghadiri acara di Al-khairiyah Citangkil,” ucapnya.
Yandri berpesan kepada para wisudawan, agar ilmu yang sudah didapatkan di kampus bisa dimanfaatkan dan dikembangkan di tengah masyarakat.
“Banyak lulusan Al-Khairiyah yang sukses terus berkarya, jangan menunggu untuk jadi pegawai negeri, apa pun yang bisa kita kerjakan lakukan, ciptakan lapangan pekerjaan, kalau anda menunggu kapan ada lamaran CPNS anda akan jadi pengangguran. Jangan kecewakan orangtua, saya ini anak yang terlahir dari seorang petani, saya tidak pernah melamar pekerjaan, namun saya punya banyak perusahaan dan karyawan saya banyak, jangan berpangku tangan, harus semangat,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Yandri yang merupakan salah satu pendiri SMK Al-Khairiyah Ciomas ini juga memberikan sumbangan untuk pembangunan madrasah sebesar Rp 175.000.000. (*/Ilung)