TANGERANG – Bank Banten merupakan bank yang telah menorehkan sejarah panjang untuk masyarakat Banten. Terutama saat awal-awal kemerdekaan Indonesia.
Untuk mengatasi masalah keuangan, Karesidenan Banten pada masa itu mengeluarkan uang sendiri, yang dikenal dengan Oeang Repoeblik Indonesia Daerah Banten (ORIDAB) yang dicetak di Serang.
Terlepas dari latar belakang pembuatan mata uang, kondisi tersebut telah memunculkan kreativitas meskipun pada masa-masa yang sulit.
Situasi itulah yang menjadi pemantik Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin untuk kembali memajukan Bank Banten di era saat ini.
“Bank Banten merupakan sejarah panjang yang harus bisa dijaga. Kami di tahun 2021 ini memproklamirkan bahwa Bank Banten ini lahir kembali. Kami di sini punya semangat patriotisme,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Bank Banten, Kota Tangerang, Selasa (21/8/2021).
Dalam pengakuannya, ia banyak didukung oleh banyak pihak, guna dapat bersemangat untuk memajukan Bank Banten.
Tak hanya itu, dia juga diberikan 5 lembar pecahan ORIDAB tahun 1947-1948 oleh kolektor, sebagai tanda bahwa Bank Banten memiliki sejarah yang luar biasa.
5 lembar pecahan ORIDAB itu yakni uang kertas darurat untuk daerah Banten yang masih terjaga, nilainya meliputi; Rp1, Rp5, Rp10 Rp25, dan Rp50.
Kelima ORIDAB tersebut dipampang Agus di ruang kerjanya. Hal itu ia lakukan sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah. (*/Faqih)