Pengenaan Tarif Cek Saldo dan Tarik Tunai di ATM Link Ditunda

Untuk transaksi cek saldo dan tarik tunai nasabah di jaringan ATM masing-masing bank tidak dikenakan biaya atau gratis. Misalnya transaksi kartu Bank BTN di ATM Bank BTN dengan sticker ATM Link tidak dikenakan biaya.

Rencana dari kebijakan itu menuai protes keras dari berbagai kalangan, salah satunya Ekonom Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira yang menjelaskan hal ini merupakan cara operator ATM cari pemasukan tambahan di tengah pandemi. Hal itu tercermin dari turunnya laba bank ditambah tingginya biaya operasional.

“Laba bank BUMN merosot tajam sepanjang 2020 lalu, kemudian beban biaya operasional masih tinggi seperti sewa gedung sampai gaji karyawan. Investasi digital itu butuh modal besar juga dengan persaingan yang makin ketat. Jadi mereka coba cari jalan keluar dengan biaya tambahan atm untuk tutupi kehilangan penurunan pendapatan dari kredit. Fee based income yang dikejar,” kata dia, Minggu (23/5/2021).

Hal senada juga diungkapkan Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal, saat ini bank memang tengah tergencet tingginya dana pihak ketiga sementara penyaluran kredit rendah. Artinya, mereka harus membayar bunga ke pemilik dana tapi sulit menarik bunga dari masyarakat karena penyaluran kreditnya seret.

“Dana pihak ketiga ya data dana pihak ketiga di tahun 2020 itu kan tinggi,” terang dia, Minggu (23/5/2021). Tanggapan keras bahkan disampaikan Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi. Ia menjelaskan kebijakan ini tidak adil untuk masyarakat. Seharusnya kata dia, Bank mencari keuntungan dari selisih bunga yang diberikan ke DPK dengan bunga yang diperoleh dari Kredit.

“Ini malah menjadikan biaya admin sebagai pendapatan utama. Ini tidak fair. Jika dicermati, hidupnya bank hanya mengandalkan biaya admin dari nasabah. Coba kita cermati, setiap nasabah per bulan minimal dipotong Rp14.000 belum biaya lain lain, seperti pajak. Jadi lama lama uang nasabah itu habis dimakan biaya administrasi,” jelas dia, Minggu (23/5/2021).

Kondisi ini akan mendorong orang semakin unbankable alias tidak menyimpan uang di bank karena biaya administrasinya tinggi.

“Apalagi jika cek saldo dikenakan biaya, makin tekor konsumen, saldonya makin tergerus. Lalu apa gunanya menyimpan uang di bank? Lebih baik nyimpan di bawa kasur saja,” terang Tulus. (*/Tirto)

Comments (0)
Add Comment