Waduh Kenapa ya, di Cilegon Ada Penolakan Pendirian Mushola?

CILEGON – Baru-baru ini beredar surat yang dikeluarkan Lurah Panggung Rawi, Kecamatan Jombang, perihal rekomendasi untuk ditundanya pembangunan mushola di Link Acing, RT 003/005.

Dalam surat yang ditandatangani Lurah Panggung Rawi Mulyadi tertanggal 3 Agustus 2020 ini, dijelaskan dua hal rekomendasi.

Rekomendasi pertama dijelaskan, bahwa penundaan pembangunan mushola demi menjaga kondusifitas jelang Pilkada Cilegon 2020.

Kedua, diminta kedua pihak warga yang menolak dan menerima dibangunnya mushola agar melakukan muhasabah diri, demi menjaga persatuan dan kekompakan antar warga.

Lalu apa sebenarnya alasan ada pihak-pihak yang menolak dibangunnya mushola di Link Acing tersebut?

Pengurus Yayasan Al-Khairiyah, Haji Acik, bersama warga yang berencana akan membangun mushola di lahan Yayasan Al-Khairiyah Jombang /Dok

Beredar kabar, bahwa ada faktor politis yang mendasari penolakan sebagian warga Link Acing, atas didirikannya mushola di lahan milik Yayasan Al-Khairiyah Jombang ini. Setidaknya hal itu juga jadi salah satu poin dalam surat rekomendasi Lurah Panggung Rawi yang meminta penundaan mushola untuk menjaga kondusifitas jelang Pilkada.

Diketahui Yayasan Al-Khairiyah bersama warga Link Acing berencana melakukan pembangunan mushola dan dalam waktu dekat ini akan dilakukan peletakan batu pertama.

Al-Khairiyah sendiri diketahui dipimpin oleh bakal calon Walikota Cilegon Haji Ali Mujahidin (Haji Mumu), sedangkan Kecamatan Jombang sendiri merupakan wilayah tempat tinggal dan basis Bacalon Walikota Petahana Ratu Ati Marliati.

Adanya dua kubu warga yang bergesekan soal pembangunan mushola ini, mungkinkah karena faktor perbedaan dukungan politik di Pilkada Cilegon?

Pengurus Yayasan Al-Khairiyah Jombang, Haji Acik Najib, menyesalkan munculnya penolakan sebagian warga terhadap rencana pembangunan mushola tersebut, yang juga dikuatkan dengan Surat Rekomendasi penundaan pembangunan mushola oleh Lurah Panggung Rawi.

Haji Acik menilai, alasan penolakan dibangunnya mushola karena jarak yang terlalu dekat dengan mushola lain yang sudah ada di lingkungan tersebut sangat tidak masuk akal dan mengada-ada.

“Karena dianggap sudah ada mushola, tapi sebenarnya mushola yang ada sama yang mau dibangun itu jaraknya 500 meter,” ujar Haji Acik yang juga salah satu Ketua RW di Kecamatan Jombang ini. (*/Red/Rizal)

Comments (0)
Add Comment