PANDEGLANG – Diduga karena cekcok mulut saat sedang nongkrong, Saepul Fazri (23) warga Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang mengalami penusukan di bagian perut pada Minggu (31/1/2021) dini hari di TK An-Nafi 01 Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Akibatnya, korban pun harus meregang nyawa lantaran luka parah yang dideritanya.
Salah seorang warga setempat, Yudi Wahyudi (31) mengungkapkan, jika saat kejadian dirinya tengah berada di Puskesmas Menes yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun diaku Yudi, jika dirinya baru mengetahui adanya korban luka tusuk saat rekan-rekan korban membawanya ke Puskesmas untuk mendapat perawatan.
“Saya sih tahu pas udah dibawa ke Puskesmas. Itu sama teman-temannya dibawa. Mau dirujuk dari Puskesmas, tapi korban meninggal dalam perjalanan,” kata Yudi, Senin (1/2/2021).
Disampaikan Yudi, jika dirinya sempat mencari tau penyebab korban mengalami penusukan ke teman-teman korban. Namun menurutnya, tidak ada satupun dari teman korban yang tahu motif pelaku melakukan aksinya tersebut.
“Saya tanya ke temannya itu gak ada yang tahu motifnya. Tapi kata mereka itu lagi nongkrong, dan si pelaku ini juga sempat nongkrong sama korban. Dan katanya sempet adu mulut, sempet dipisahin sama teman-temannya. Tapi tiba-tiba pelaku langsung nusuk korban. Itu info yang saya dapat dari teman-temannya,” terangnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kapolsek Menes, Kompol Yusuf pun membenarkan terjadinya tindak penganiayaan di wilayah hukumnya. Disampaikannya, jika saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait motif pelaku melakukan aksinya.
“Iya terjadi sekitar jam 1 malam. Korban ditusuk pelaku 1 kali dibagian perut sebelah kiri dengan sebuah pisau. Korban meninggal karena banyaknya darah yang keluar. Kita masih dalami motif dari si pelaku” kata Kapolsek saat dihubungi lewat telepon seluler, Senin (1/2/2021) sore.
Hingga saat ini, Polisi masih melakukan perburuan terhadap pelaku yang identitasnya sudah diketahui. Sedangkan jasad korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan.
“Iya kita lakukan perburuan terhadap pelaku yang kini masuk dalam DPO (daftar pencarian orang). Dan semoga secepatnya bisa segera kita tangkap,” tandasnya. (*/YS)