CILEGON – Pasca digelarnya debat pasangan calon walikota dan wakil walikota Cilegon yang ditayangkan live di salah satu TV Nasional, Sabtu (21/11/2020) kemarin, langsung saja bermunculan tanggapan dan bahkan penilaian publik atas performa pasangan calon maupun materi yang disampaikan dalam debat putaran pertama itu.
Salah satunya apresiasi dari Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon atas penyelenggaraan debat tersebut.
“KNPI mengapresiasi debat publik calon walikota dan wakil walikota, karena sudah semestinya calon pemimpin itu dibedah kemampuannya dalam gagasan dan programnya untuk melayani masyarakat dan juga dalam memberikan solusi konkrit atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” ujar Najmudin, Ketua DPD KNPI Cilegon, kepada wartawan, Minggu (22/11/2020).
Najmudin yang akrab disapa Mumu ini juga menilai bahwa performa semua calon cukup berimbang dalam putaran debat pertama tersebut.
“Pantauan kami seputar debat perdana tadi cukup baik, walaupun memang secara fair dan obyektif kami menilai bahwa masing-masing calon memiliki kelebihan dan kekurangan,” ungkapnya.
Mumu berharap masyarakat bisa lebih cermat dalam menilai kualitas gagasan dan komitmen calon dalam debat, sebagai dasar dalam menentukan pilihan di 9 Desember nanti.
“Biarkan rakyat memilih atas apa yang mereka telah dengar, telah lihat dan dihayati, karena pada akhirnya pilihan masyarakat itu siapapun yang dipilih baik dan buruknya akan kembali kepada masyarakat itu sendiri. Oleh karena itulah kami pemuda yang tergabung dalam KNPI mengimbau dan mengingatkan kepada masyarakat untuk dengan cermat dan teliti dalam memilih pemimpin,” tegas Mumu.
“Tolak money politics dan tolak cara-cara kotor dalam berpolitik. Saatnya rakyat menentukan nasib Kota Cilegon kedepan. Jangan golput karena suara anda sangat menentukan kepemimpinan Kota Cilegon yang akan datang,” imbuhnya.
Dia juga berharap, semoga debat terakhir nanti lebih menggigit dan menyentuh pada akar permasalahan yang dialami Cilegon, dan para calon bisa memberikan simulasi penanganan dan penyelesaian masalah.
“Karena yang diperlukan rakyat adalah solusi konkrit dari para pelayan masyarakat. Misalnya jurus jitu dalam mengatasi masalah kemiskinan, pengangguran, banjir dan budaya korupsi di tubuh birokrasi pemerintah dan lain sebagainya,” pungkas pemuda asal Kecamatan Ciwandan ini. (*/Red/Rizal)