Dewan dan Pemkot Cilegon Tinjau Rumah Warga yang Retak Akibat Start UP Pabrik Kimia

CILEGON – Anggota DPRD Kota Cilegon dari fraksi PAN Masduki, didampingi Lurah Gunung Sugih Bustanul Arifin, mengunjungi masyarakat Link Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, guna meninjau keadaan rumah-rumah warga yang mengalami keretakan akibat dari start-up mesin pabrik PT Chandra Asri Petrochemical (CAP).

Masduki mengaku prihatin dengan keresahan yang dialami oleh warga.

“Kedatangan saya ini, setelah ada laporan dari warga bahwa rumahnya mengalami keretakan akibat start up dari mesin pabrik PT CAP. Ternyata apa yang dikeluhkan benar. Dari pantauan saya, ada beberapa rumah yang mengalami keretakan,” ucap Masduki kepada awak media, Senin (16/9/2019).

Dewan asal Dapil Ciwandan – Citangkil ini juga berharap, pihak PT CAP segera menindaklanjuti persoalan tersebut, dan bertanggungjawab atas kerugian yang dialami masyarakat akibat kegiatan pabrik kimia tersebut.

“Saya harap pihak CAP segera datang dan berkoordinasi ke pihak RT setempat. Selanjutnya, pihak CAP memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya retak akibat start up mesin pabrik,” ujar Masduki.

Lurah Gunung Sugih Bustanul Arifin, turut membenarkan adanya beberapa rumah warga Link Cilodan yang mengalami keretakan akibat mesin pabrik milik PT CAP. Untuk itu, ia pun menuturkan bahwa pihaknya akan mencoba melakukan koordinasi dengan pihak PT CAP atas peristiwa yang merugikan warganya ini.

“Setelah ada laporan, saya terjun langsung ke lapangan. Setelah mengamati, ternyata benar ada warga yang rumahnya retak-retak. Setelah ini, saya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik,” kata Bustanul.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup di Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Rudi Darmawan, mengaku jika pihaknya juga telah melakukan peninjauan ke lokasi yang terkena dampak dari beroperasinya mesin pabrik PT CAP.

“Setelah saya mengamati dan mengecek ke lapangan, ternyata benar. Ada beberapa rumah yang mengalami keretakan yang diakibatkan oleh start up mesin PT CAP,” kata Rudi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Bahkan menurut Rudi, pihaknya pun menerima keluhan-keluhan dari warga terkait adanya getaran hebat yang ditimbulkan dari start up mesin pabrik PT CAP. Untuk itu, ditegaskan Rudi, pihaknya akan segera memanggil manajemen PT CAP guna meminta keterangan atas persoalan tersebut.

“Dalam waktu dekat, kami akan memanggil pihak PT CAP untuk dimintai keterangan kenapa bisa seperti itu? Paling lambat hari Rabu (18/9/2019) besok lah,” ungkapnya.

Sementara itu, VP Corporate Relation PT CAP Suhat Miyarso, saat dikonfirmasi tidak menampik jika start up mesin pabrik milik PT CAP menimbulkan suara bising dan getaran yang begitu besar.

Lebih lanjut, Suhat menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang terdampak dan dirugikan dari beroperasinya mesin pabrik milik PT CAP, dan berjanji akan segera bertanggungjawab.

“Saya atas nama PT CAP memohon maaf atas ketidaknyamanan akibat proses start up yang menimbulkan suara dan getaran. Saat ini kami telah berupaya untuk mengurangi suara dan getaran. Kami akan memperbaiki apabila ada kerusakan (rumah warga-red) yang diakibatkan start up,” ujar Suhat.

“Jadi sekali lagi, atas nama PT CAP meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Semoga kedepan tidak terjadi lagi hal serupa,” pungkasnya. (*/RedRT)

Pabrik KimiaPT Chandra Asri Petrochemical (CAP)Start up
Comments (0)
Add Comment