Potret Masyarakat Miskin di Tengah Gemerlap Kota Baja

CILEGON – Ditengah hiruk pikuk kemajuan pembangunan serta semakin gemerlapnya kehidupan malam di Kota Cilegon, namun ada pemandangan yang kontras saat melihat seorang Ibu dengan anaknya yang masih balita di Trotoar jembatan/ fly over Cibeber.

Ibu yang mengaku bernama Fiah usianya sekitar 35 tahun dan tinggal di Lingkungan Rokal belakang Stasiun Cilegon ini sedang menunggu suaminya pulang memulung di kawasan PCI, sambil berharap ada orang lewat berbaik hati mau berbagi rezeki kepadanya.

“Lagi nunggu suami mulung di PCI, saya nunggu disini sambilan mudah-mudahan ada orang baik ngasih rezeki” katanya kepada faktabanten.co.id Sabtu (17/3/2018) malam.

Namun saat disinggung soal kesehatan soal kondisi anaknya yang masih balita yang sedang tidur pulas diatas trotoar jembatan Fly over Cibeber itu, Fiah mengaku terpaksa mengajaknya karena di kontrakkan tempat ia tinggal tidak ada yang menunggu.

“Kalau anak ditinggal di kontrakan gak ada yang jagain, ya saya ajak saja. Mau gimana lagi om, penghasilan suami mulung gak tentu, buat makan saja kurang belum buat bayar kontrakan dan keperluan lain, dari mana kalau tidak ngarep dari orang lewat ngasih,” ujarnya.

Sebelumnya, kabar akan keberadaan Ibu dan anaknya di jembatan fly over Cibeber ini diketahui dari salah satu pengusaha lokal Cilegon Ahmad Yusdi yang ditulisnya dalam status Facebooknya pada Sabtu (17/3/2018) siang tadi.

“Kalau anda naik jembatan flyover SKI dari arah PCI ke pusat kota, anda pasti melihat seorang ibu2 dg bayinya duduk di pinggiran jalan setiap hari. Sangat membahayakan nyawa keduanya, mengingat kendaraan yg melintas begitu banyak dan hampir semua berkecepatan tinggi,” tulis Yusdi.

Lebih lanjut, dalam tulisannya pria yang akrab dipanggil Kang Yusdi ini, sangat mengkhawatirkan potensi ancaman bahaya serta faktor kesehatan ibu dan anak balitanya yang keberadaannya di lokasi yang tidak selayaknya, dimana banyak kendaraan lewat dengan kecepatan tinggi.

“Saya gak tau apakah si ibu itu mengemis atau sedang apa, semoga pihak yang berkompeten segera menanganinya. Kasian lho Pa kalau terjadi apa-apa, ini menyangkut nyawa manusia. Saya yakin, dengan setiap hari menghisap asap knalpot saja kesehatan keduanya terganggu. Apalagi kesehatan si bayinya,” ujarnya.

Selain itu, diakhir tulisan statusnya Kang Yusdi juga mencolek dua Kepala Dinas terkait di Kota Cilegon untuk bisa menindaklanjuti informasi yang ia tulis.

“#tag kpd yth Kepala Satpol PP, Bp Juhadi M Syukur dan Kadis Dinsos, Ibu Abadiyah,” pungkasnya.

Kehidupan bu Fiah adalah salah satu potret kemiskinan yang masih terjadi di tengah kota dengan keberadaan industri yang begitu banyak, semoga ini menjadi catatan pemerintah. (*/Ilung)

Kemiskinan
Comments (0)
Add Comment