CILEGON – Sungguh luar biasa perjuangan hidup Amir Afandi (23) pemuda asal Link. Cipaot RT 04/02 Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber ini. Meski sejak anak-anak sudah menjadi yatim piatu, dengan semangat belajar dan tekadnya yang kuat, Amir akhirnya sukses diwisuda dan mendapatkan gelar D3 (diploma) di kampus Politeknik PGRI Banten.
Sejak usia 5 tahun, Amir sudah ditinggal bapaknya, sehingga sejak awal masuk SD hingga SMP untuk biaya sekolah dan makan sehari-hari, Amir yang tinggal bersama ibu dan adik satu-satunya, sudah harus bekerja serabutan.
“Alhamdulillah, hari ini saya diwisuda, setelah sekian lama berusaha,” kata Amir di kantor faktabanten.co.id, Kamis (26/7/2018) malam.
Lebih lanjut Amir menceritakan perjalanan getir hidupnya di masa anak-anak. Tidak sebagaimana pada umumnya anak-anak yang biaya hidup dan sekolah ditanggung oleh orangtua, dan menjadi masa-masa kesenangan hidup.
Bahkan, Amir sempat dilanda rasa putus asa, saat duduk di kelas 3 SMP, tatkala di usianya yang ke-15 almarhumah ibunda tercintanya juga meninggal dunia. Ia sempat berfikir untuk berhenti sekolah dan fokus bekerja untuk membiayai adiknya Santi, yang saat itu masih duduk di bangku SD. Terlebih pamannya juga tidak menyetujui Amir untuk bersekolah.
Namun, karena teringat wejangan dari Ibunya saat hidup, Amir tetap melanjutkan sekolahnya. Dan untuk membiayai sekolah diri dan adiknya, Amir sudah langsung bekerja seusai pulang sekolah.
“Kerja apa saja yang ada, dagang es, kuli nyangkul, nyetak bata. Sebelum di Politeknik PGRI saya sekolah SDN Bulakan dua, SMP BCK, SMK BCA,” ujarnya.
Setelah lulus SMP dan masuk SMK, Amir juga menceritakan kisah pilunya. Tatkala ia sempat diusir oleh pamannya yang memang sedari awal orangtuanya meninggal, melarangnya Amir bersekolah.
“Karena diusir saya tinggal di Masjid SMK selama 4 bulan. Adik saya tinggal sama anak paman di rumah. Waktu itu pernah juga ngalamin nggak makan sampe seminggu,” ungkapnya.
Setelah sekian banyak pengalaman duka dan penderitaan yang dialaminya dari masa anak-anak hingga (remaja) lulus SMK, Amir semakin kuat tekadnya untuk melanjutkan kuliah.
Dan dengan keberanian dan kegigihannya, Amir terus berusaha mencari informasi, bertanya kesana-kemari. Berkat program beasiswa di kampus Politeknik PGRI Banten, akhirnya Amir diberikan kesempatan untul kuliah di kampus yang berlokasi di Ruko Cilegon Bussines Square tersebut.
“Alhamdulillah, saya bisa diterima kuliah gratis. Disitu saya juga menjadi Office Boy (OB) sekaligus tinggal di kampus dan diberi uang makan sebesar Rp 500 ribu,” ujarnya.
Setelah menimba ilmu selama tiga tahun di Fakultas Teknik, Jurusan Mesin. Akhirnya Amir sukses mengikuti wisuda dan dinyatakan lulus dengan gelar Diploma 3, pada Kamis (26/7/2018) di Hotel The Royale Krakatau.
Dengan segala keterbatasan ekonomi tanpa kedua orangtua, bahkan sambil mengasuh adiknya, Amir sudah seharusnya bisa menjadi contoh bagi para anak-anak dan remaja di Banten saat ini, yang mungkin jarang ada yang meraskan, mengalami pengalaman hidup pahit, namum memiliki tekad dan motivasi belajar yang sangat luar biasa seperti Amir.
Amir kini akan melanjutkan studinya ke jenjang S1, ia mengaku akan terus berjuang sekuat tenaga untuk meraih gelar Sarjana sambil menyekolahkan adiknya.
“Insya Allah akan lanjut ke S1, mungkin kalau Allah ngasih jalan hingga S2,” tuturnya.
Amir dikenal sosok yang mudah bergaul dan aktif di berbagai organisasi seperti Pramuka, organisasi kesenian dan kebudayaan. Ia bercita-cita ingin menjadi pengajar. (*/Ilung)