CILEGON – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriyah yang dirayakan warga Palas RW 01, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, berlangsung semarak dengan kehadiran indahnya iring-iringan hiasan belasan Panjang Maulid pada Minggu (17/12/2017).
Dalam pantauan langsung faktabanten.co.id, setelah peringatan Maulid dengan khidmat ritual Dzikir dan Shalawat oleh ratusan pedzikir. Perayaan Maulid tampak semarak oleh kehadiran belasan Panjang Maulid diantaranya berisi 4 unit sepeda motor, 2 unit Kulkas dan 2 unit Mesin Cuci, Lemari dan sebagainya, dimana hampir disepanjang jalan ramainya warga setempat yang turut mengiringnya. Berbagai tradisi seni musik seperti Kosidah, Kendang, Marawis, Rubat, Drum Band juga tampak terdengar dalam iring-iringan tersebut.
Panjang Maulid merupakan kearifan lokal atau tradisi yang sudah melekat di Banten khususnya Cilegon dan Serang sejak zaman Kesultanan Banten yang hingga kini masih terus diselenggarakan oleh masyarakat dengan antusiasme dan kegembiraan dalam mengenang kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW.
“Ini suatu kearifan lokal yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten dulu, yaitu memeriahkan Maulid dengan kegembiraan menyambut kelahiran Nabi Muhammad yang mendorong masyarakat bershodaqoh diantaranya dengan pembagus-bagus membuat Panjang Maulid,” ujar Haji Holid, Ketua Dzikir Palas.
Haji Holid juga menjelaskan akan tradisi perayaan Maulid ini yang dalam tradisinya mengundang pedzikir dari beberapa kampung lainnya. Hal ini secara tidak langsung bisa mempererat tali silaturahmi warga antar kampung yang hingga kini masih terjaga.
“Sebelum mengiring Panjang Mulud sudah tradisinya diadakan Dzikir, Shalawat, berupa syair Barjanzi dan Burdah serta Do’a di Masjid. Ada Dzikir duduk dan berdiri, dan dalam rangka menjaga varian tradisi Mulud pada tahun ini kita mengundang 270 Pedzikir dari Kampung Terate Udik 130 dan Kampung Wanasaba 140. Kemudian Panjang Mulud ini diberikan kepada Pedzikir yang kita undang,” terangnya.
Ditemui terpisah, Ketua RW 01 Bahrudin, mengatakan, dari 4 RT di wilayahnya, dibentuk 6 kelompok warga untuk bahu-membahu membuat Panjang Maulid ini.
“Dari 4 RT (RT 01,02,16 dan 17) dibentuklah 6 kelompok warga untuk membuat Panjang Maulid, alhamdulillah tahun ini semarak hingga ada 4 motor itu. Sebagai ketua RW saya bangga melihat sangat antusiasnya warga terhadap kegiatan maulid yang rutin diselenggarakan di Palas ini,” katanya.
Pihaknya juga berharap tradisi yang banyak manfaatnya bisa terus dipertahankan dan dikembangkan lagi kedepannya.
“Tradisi Maulid Nabi ini sangat bagus dan banyak manfaatnya selain sisi keagamaan, dalam sosio culture diantaranya bisa menciptakan kekompakan warga dalam gotong royong dilingkungan, juga bisa memeperat silaturahmi antar warga. Saya berharap semoga kegiatan ini terus dipertahankan dan tahun depan lebih semarak lagi,” harapnya.
Sementara Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ Al-Furqon Palas mengatakan kegitan ini sebagai ungkapan syukur.
“Warga dibentuk 6 kelompok dan diperlombakan untuk memotivasi warga membuat panjang sebagus-bagusnya. Karena ini bentuk rasa syukur kita berterimakasih kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW. yang kita ungkapkan dengan tradisi ini. Maka dipersembahkan kepada Rasulullah harus dengan yang indah melalui seni,” ujarnya.
“Pada intinya kegiatan ini untuk mengingatkan kita ummat Islam agar menteladani sifat sifat mulia Rasulullah SAW. Dan kita berharap momen Maulid ini bisa menjadi pemersatu ummat Islam,” tutupnya. (*/Ilung)