CILEGON – Kelompok 5 Kerja Mahasiswa (KKM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Khairiyah, Cilegon yang berlokasi di Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang bahaya HIV Aids, di Aula Kelurahan Tegal Bunder, Rabu (5/9/2018).
Dengan bekerjasama dengan Puskesmas Purwakarta sebagai pemateri dan Pemerintah Kelurahan Tegal Bunder yang turut memfasilitasi kegiatan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan tentang bahaya HIV Aids kepada masyarakat setempat.
“Hari ini kegiatan kita penyuluhan kesehatan dan bahaya HIV Aids, dengan pemateri Ibu Bidan Wiwin Nurlaela dan Bu Henny Rosdiana dari Puskesmas Purwakarta. Lokasinya di Kantor Kelurahan Tegal Bunder. Alhamdulillah lancar, disambut baik Pak Lurah, dan masyarakat juga cukup antusias,” kata Ketua Kelompok 5 KKM STIT Al-Khairiyah, Muhammad Nurcholis kepada faktabanten.co.id.
“Peserta dari sekolah-sekolah MTs, MA dan masyarakat, Ketua RT/RW. Banyak poin positif dari kegiatan ini, masyarakat banyak diberikan pemahaman akan bahaya pergaulan bebas, kenakalan remaja, serta penyebab dan penularan HIV Aids,” imbuhnya.
Nurcholis juga menjelaskan, dalam kegiatan rutin kesehariannya yang terfokus di Lingkungan Kedawung RT 09/05, para peserta Kelompok 5 yang terdiri dari 10 mahasiswa ini, melakukan bimbingan belajar kepada anak-anak dan turut membantu para guru ngaji.
“Kegiatan sehari-hari yang rutin kita menjadi agenda kita adalah les, setiap ba’da Ashar. Kita ulas pelajaran seputar mata pelajaran di sekolah, ada SD dan MTs. Terus setiap ba’da Maghrib kita ikut membantu mengajar guru-guru ngaji, bergilir kita lakukan,” terangnya.
Bahkan, para mahasiswa calon pendidik ini sukses melakukan inovasi dengan menginisiasi terbentuknya Taman Baca ‘Lentera Nurul Ikhlas’ di Lingkungan Dukuh Malang.
“Alhamdulillah, kita juga menggagas adanya taman baca. Hari Sabtu kemarin kita resmikan, Pak Lurah Suhaedi yang meresmikan. Kita bekerjasama dengan Risma Dukuh Malang. Jadi setelah kita resmikan, seterusnya Risma yang mengelola,” tutur Nurcholis.
“Mudah-mudahan taman baca ini terus berkembang, syukur bisa jadi perpustakaan lingkungan. dari temen-temen peserta KKM Kelompok 5 ada 50 buku, Pak Lurah ikut nyumbang 25 buku, dari dosen pembimbing 20. Bukunya macam-macam, dari buku pelajaran sekolah, komik, panduan shalat, ngaji dan sebagainya,” imbuhnya.
Dari 40 hari kegiatan KKM yang direncanakan, dengan mengemban program kegiatan pendidikan, keagamaan, sosial dan kesehatan yang dipraktekan secara langsung kepada masyarakat. Di pekan terakhirnya, Kelompok 5 berencana akan melakukan perpisahan dengan kegiatan Santunan untuk anak-anak yatim di Lingkungan Kedawung.
“Ini minggu terakhir KKM, rencana kita malam Sabtu nanti adakan perpisahan dengan masyarakat. Kita akan adakan santunan kepada anak-anak yatim dan memberikan kenang-kenangan untuk Masjid Jami’ Nuruddin,” ujar Nurcholis.
Selain itu, ketika ditanyakan kesan-kesan yang didapat selama menjalani KKM ini, Nurcholis dan teman-temannya mengaku sangat terkesan dan kegiatan tersebut menjadi pengalaman yang sulit dilupakan.
“Sangat berkesan dengan kegatan ini, kelompok kita jadi seperti keluarga saja, senang bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat yang menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan- kegiatan kita disini. Khususnya buat Pak RT 09/05 yang baik suka ngirimin buah-buahan dan ngajak kita makan bareng bacakan,” tandasnya. (*/Ilung)