CILEGON – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, tengah melakukan pengiriman baja jenis Hot Rolled Coil and Steel Plate ke Negeri Jiran Malaysia.
Pengiriman ini dilakukan dengan menggunakan dua kapal di Dermaga 1.6 Pelabuhan milik PT Krakatau Bandar Samudera. Proses pemuatan kargo dilakukan selama tiga hari yang dimulai sejak 26 Maret 2019 lalu.
Vice President Corporate Communication Krakatau Steel Agus Sutan Kaharudin mengatakan, hal ini merupakan respon Perseroan setelah adanya stimulus positif pemerintah yang berhasil menghapus pengenaan anti dumping terhadap HRC di Malaysia yang berlaku efektif semenjak Februari lalu, berdasarkan keputusan otoritas Malaysia di akhir tahun 2018.
“Sebanyak 12.000 ton baja jenis HRC dan Steel Plate akan kita berangkatkan selambatnya pada esok hari. Baja-baja ini akan dikirim ke beberapa perusahaan di Malaysia, di antaranya Petro Pipe SDN BHD, Leon Fuat Metal SDN BHD, MH Steel SDN BHD, Wan Hong Hardware Trading SDN BHD, Engtex Steel Pipes SDN BHD, S.Y.F. Hardware SDN BHD, dan Top Popular Steel Co, Ltd,” ungkap Agus Sutan dalam siaran pers, Kamis (28/3/2019).
Agus menambahkan, kebutuhan baja di wilayah ASEAN terus meningkat, karena statusnya yang Negara-negara berkembang. Indonesia misalnya, selama 10 tahun terkakhir kebutuhan baja meningka tajam selama 10 tahun terakhir.
Di tahun 2007 kebutuhan baja sebanyak 8,8 juta ton, sedangkan pada 2017 kebutuhan mencapai pada angka 13,6 juta ton.
Menyikapi hal ini, Krakatau Steel saat ini tengah gencar melakukan ekspansi dengan membangun pabrik HSM#2 yang akan menambah produksi baja HRC sebesar 1,5 juta ton per tahun.
“Pabrik ini diperkirakan akan selesai mechanical completion pada Juni tahun 2019 mendatang,” imbuhnya.
Sementara itu, pada tahun 2018 Krakatau Steel telah mencatat penjualan baik domestik maupun ekspor sebanyak lebih dari 2 juta ton yang mencapai US$ 1,3 Miliar. Kemudian sepanjang Januari – Februari 2019 tercatat penjualan sebanyak 318 ribu ton dengan total nilai US$ 215 juta. (*/Red)
[socialpoll id=”2521136″]