CILEGON – Malang benar nasib yang dialami Asmariyah (56) seorang pedagang gula kelapa yang mangkal di Pasar Tradisional Kranggot, Kota Cilegon. Pasalnya sudah dagangnya sepi pembeli. Ia malah mendapat uang palsu (upal) dari seorang konsumen yang membeli gula dagangannya.
“Saya enggak tahu, kalau uang itu palsu,” ucap Asmariyah, pedagang gula kelapa asal mancak dengan mata berkaca-kaca, Minggu (4/4/2021).
Asmariyah mengungkapkan, kejadian mendapat upal ini baru kali ini dialami dan Ia merasa terpukul adanya oknum yang melakukan itu padanya. Ia juga binggung untuk setor nanti pada pengepul gula, gula habis uang yang didapat palsu.
“Bingung kang, untuk setoran nanti ke Bos gula, saya sih mendoakan saja supaya oknum itu sadar dan tidak mengedarkan lagi uang palsu itu, cukup saya saja yang di rugikan,” katanya.
Ketika ditanya bisakah membedakan uang asli sama uang palsu Asmariyah mengaku tidak bisa membedakan mana upal dan uang asli.
“Saya kurang paham Kang, mana uang palsu sama uang bener, tahu uang itu palsu juga tahunya dari pedagang lain kalau itu palsu, yaudah ini mah sudah nasib saya,” katanya.
Ditempat yang sama Aceng Syarifudin Kepala UPTD Pasar tradisional Kranggot mengaku laporan kejadian pedagang mendapat uang palsu itu sudah sering terjadi di pasar kranggot. Modusnya kebanyakan lanjut Aceng oknum itu melakukan aksinya ketika pedagang sedang lengah atau pedagang itu sibuk melayani pembeli.
“Laporan ini bukan kali pertama tapi sudah sering. Makanya saya berharap bagi para pedagang untuk tetap waspada dan meneliti uang yang di terima dari pembeli, jangan asal masukan kekotak atau kekantong,” katanya.
Dengan sering kejadian semacam ini lanjut Aceng pihaknya mengimbau kepada para pedagang untuk waspada dan berhati-hati.
“Saya mengimbau kepada para pedagang untuk lebih teliti dan kenali mana uang palsu dan mana uang asli, agar terhindar dari uang palsu,” katanya.
Biasanya lanjut Aceng, maraknya peredaran uang palsu itu terjadi menjelang hari besar keagamaan nasional untuk itu Ia meminta untuk Bank Indonesia (BI) menurunkan petugasnya ke Pasar Tradisional Kranggot dan memberikan penyuluhan kepada para pedagang terkait ciri-ciri uang asli dan uang palsu agar agar para pedagang terhindar dari upal.
“Biasanya maraknya uang palsu itu jelang perayaan hari besar keagamaan nasional. Dengan banyaknya laporan para pedagang yang mendapat upal saya meminta kepada BI untuk segera turun dan memberikan edukasi kepada para pedagang soal ciri-ciri uang, agar para pedagang terhindar dari uang palsu,” tutupnya. (*/Red)