Bahayanya Debu Fly Ash dan Tuntutan Digantinya Boiler PT SUJ untuk Atasi Pencemaran

CILEGON – Perdebatan mengenai pencemaran udara menjadi pokok perhatian utama bagi setiap daerah industri. Penggunaan bahan bakar batu-bara sebagai bagian penting dalam proses produksi suatu pabrik, jadi salah satu penyebabnya.

Isu lingkungan hidup tak dapat dipisahkan dari Kota Cilegon sebagai kawasan Industri. Masyarakat selayaknya harus cerdas dan memahami resiko-resiko dan dampak yang dihasilkan industri terhadap keberlangsungan lingkungan hidup, dan kenyamanan hidup masyarakat.

Agus Malik, salah satu aktivis di Cilegon yang juga pengamat industri, menjelaskan kepada faktabanten.co.id secara detail tentang batu-bara dan abu batubara, kandungan materialnya termasuk dampaknya.

Ia menjelaskan bahwa batubara itu bahan alam yang terbentuk dari hutan purba dalam siklus proses jutaan tahun. Umumnya dikenal sebagai bahan bakar. Batubara dapat diklasifikasikan dari segi nilai kalorinya sebagai high calorie, medium calorie, dan low calorie. Karena bahan alam, karakteristik batubara berbeda-beda di berbagai wilayah.

Analisis batubara ada 2 macam, yaitu Proksimat dan Ultimat. Proksimat itu analisis kadar air, kadar abu, kadar sulfur, nilai kalori, dan nilai karbon tertambat (fixed carbon). Ultimat itu analisis kadar unsur dalam batubara, hidrogen, oksigen, dan lainnya. Analisis batubara umumnya mengacu pada metode American Standard Testing and Material (ASTM), dimulai dari proses sampling, preparasi, dan analisis proksimat dan ultimat.

Lebih jauh Agus menjelaskan hubungan dari beberapa variabel hasil analisis dari Proksimat. Biasanya dalam industri lebih menggunakan analisis Proksimat karena dianggap paling penting. “Saya jelaskan lebih detail hubungannya yah,” katanya, Minggu (22/7/2018).

Nilai kalori dan kadar air sangat erat kaitannya, semakin tinggi kadar air maka semakin kecil nilai kalorinya dan harus banyak batubara yang dibakar. Kandungan Sulfur juga penting karena senyawa SOx bisa menimbulan efek rumah kaca yang parah, jadi harus di bawah ambang batas, dan perihal kadar batubara sangat erat kaitannya dengan abu yang dihasilkan oleh hasil pembakaran.

“Jadi semakin tinggi kadar abu batubara maka semakin banyak fly ash yang dihasilkan,” jelasnya.

Agus juga memaparkan bahwa abu batubara banyak mengandung logam berat. Logam berat yang terkandung di dalam fly ash beragam, mulai dari besi, sulfur hingga merkuri.

“Fly ash itu banyak mengandung logam berat dan itu sangat berbahaya. Misal 1 ton batubara di bakar dengan kadar abu 10 persen, maka abu batubara yang dihasilkan adalah 100 kg, fly ash itu bagaimana kadar abu batubara, dan juga efisiensi pada mesin boiler dan sistem yang dibangun sangat berpengaruh terhadap jumlah fly ash yang terlepas ke udara bebas,” paparnya.

Apakah logam berat berbahaya bagi kesehatan manusia?

Sebagaimana dikutip dari indonesian-publichealth.com, dijelaskan ada 4 alasan yang menjadikan logam berat tidak baik berada terlalu banyak di dalam tubuh manusia.

1. Logam berat hasil penambangan dan hasil dari daur ulang dan pembuangan Limbah industry memiliki sifat yang tidak bisa dilebur, Dihancurkan dan diuraikan (Non degradable) oleh jasad renik dan mikroorganisme yang ada didalam tanah, Udara dan perairan. Akibatnya logam logam yang berserakan ditanah, Air dan udara dapat berakumulasi kelingkungan secara bebas dan terbuka hingga melekat pada makanan, Baju, Alat alat rumah tangga, Air sumur untuk mandi. Logam berat dapat mengendap dan menumpuk didalam tanah, Air bahkan berkeliaran diudara sebelum akhirnya melekat pada tempat atau lokasi tertentu.

2. Kandungan logam pada lingkungan dapat mengalami perubahan setiap menitnya terlepas dari sejauh mana pencemaran dilakukan oleh manusia , Karena perubahan iklim atau proses pasca bencana alam. Bahaya logam berat mudah sekali terakumulasi dengan tanah, Air dan udara karena ulah manusia ketimbang perubahan alami dari cuaca yang ekstrim sekalipun.

3. Dalam konsentrasi yang tinggi dan masuk pada organ internal tubuh manusia, Logam berat akan berubah menjadi racun yang bisa merusak semua organ tubuh dengan cepat termasuk keracunan yang kemudia secara cepat dapat menimbulkan rusaknya jaringan penglihatan, Pendengaran, ginjal, Hati, Lambung, Sel darah dan menghancurkan susunan saraf pusat (otak) dan kematian.

4. Apapun jenis logam berat dapat merusak organ tubuh dengan caranya masing masing tetapi memiliki dampak buruk yang berakhir sama jika zat logam berat tersebut masuk dalam tubuh dalam konsentrasi yang sangat tinggi yaitu melebihi dari 5 mg. Kondisi itu dapat menyebabkan munculnya bahaya logam berat berupa serangan koma atau Kematian.

Gerbang pabrik gula PT SUJ di Kelurahan Tegalratu Ciwandan / Net

Sementara diketahui, baru-baru ini terdapat isu tentang pencemaran udara oleh PT SUJ, berupa lepasnya debu fly ash ke udara bebas dan pemukiman warga di wilayah Ciwandan yang meresahkan warga Lingkungan Lijajar, Kelurahan Tegalratu.

Aktivis Sosial, Isbatullah Alibasja mengatakan, bahwa penanganan isu PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) adalah perkara mudah. SUJ harus direkomendasikan untuk mengganti teknologi mesin boilernya yang selama ini bermasalah.

“Sebenarnya soal debu batubara SUJ ini soal mudah, SUJ tinggal ganti boilernya jangan pake produk abal-abal, persoalannya ada good will nggak dari Direktur Utama (Dirut) SUJ nya?” tegas Isbat.

Isbat juga mempertanyakan perihal teknologi Boiler Plant yang digunakan oleh SUJ, “Coba pihak SUJ ditanya berapa umur boiler mereka? Dulu ketika bangun pabrik SUJ, boilernya beli second atau baru? Mereknya Negara mana?” katanya pada wartawan.

Hingga saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon sendiri belum mengambil kesimpulan untuk menjawab keresahan warga selama ini, yang menyebutkan ada pencemaran udara berupa debu fly ash dari PT SUJ.

Dinas LH masih melakukan uji lab dan survei lapangan untuk memastikan adanya pencemaran tersebut. Sementara Manajemen SUJ berkali-kali membantah bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan debu fly ash yang mencemari pemukiman warga di Ciwandan. (*/Doa-Emak)

Batu BaraFly AshPencemaran LingkunganPolusi DebuPT Sentra Usahatama Jaya (SUJ)
Comments (0)
Add Comment