Balai Karantina Cilegon Tingkatkan Pengawasan Lalu Lintas Angkutan Hewan Ternak Jawa-Sumatera

CILEGON – Pengawasan terhadap lalu lintas angkutan hewan ternak meningkat dalam beberapa hari terakhir di awal bulan Ramadhan ini. Tercatat dalam sehari 100 lebih Sertifikat dikeluarkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon.

Hal ini dapat dilihat dari tingginya pengguna jasa Karantina Pertanian Cilegon dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Penyebrangan Merak.

Kepala Wilayah Kerja (Wilker) Pelabuhan Penyebrangan Merak Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Fitria Sari mengatakan, lalu lintas kendaraan hewan ternak dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatra maupun sebaliknya meningkat. Peningkatan disebabkan tingginya permintaan daging hewan ternak pada bulan suci Ramadhan.

“Peningkatan sudah mulai terasa sejak awal Ramadhan dibandingkan bulan biasanya,” katanya saat ditemui di kantornya, Jum’at (10/5/2019).

Oleh karena itu, pihaknya terus meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan hewan ternak dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera maupun sebaliknya yang melintas melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon.

Fitria menjelaskan, hewan yang diperiksa melalui Balai Karantina diantaranya sapi, kerbau, kambing dan domba.

“Dimana, dalam sehari kita telah mengeluarkan kurang lebih sebanyak 100 Sertifikat,” imbuhnya.

Fitria menyampaikan, pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk menjamin kondisi hewan dan daging yang dibawa dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatra atau sebaliknya tetap dalam kondisi sehat dan layak dikonsumsi.

Menurutnya, hewan yang tidak sehat dapat dilihat dari ciri-ciri fisiknya seperti terlihat lesu dan lain sebagainya. “Kalau untuk mengetahui kualitas pada daging dapat dilihat dari warna daging yang tidak segar atau pucat,” terangnya.

Hal senada dikatakan, Kordinator Fungsional Karantina Tumbuhan, Rahmat Kurnia. Ia mengatakan selain hewan pengiriman sayur-sayuran dan buah juga yang melintas cukup tinggi.

“Dengan membandingkan frekuensi di awal bulan ini dan awal bulan lalu, terjadi peningkatan hingga 56 persen,” jelas Rahmat Kurnia.

Hingga Rabu (8/5), tercatat frekuensi lalu lintas mencapai 724 kali dengan tonase 3.582,738 ton. Pada awal April 2019 dengan tanggal yang sama, frekuensi hanya 464 kali dengan tonase 2.072,370 ton.

Rahmat Kurnia menjelaskan bahwa selama 24 jam pada hari Rabu ini, bawang putih merupakan komoditas tertinggi yang dilalulintaskan dari Pulau Jawa ke Sumatera, yakni mencapai 136.587 kg, kemudian buah-buahan sebanyak 130.783 kg, cabe merah 108.500 kg, diikuti bawang merah 82.000 kg dan cabe rawit 43.000 kg.

“Semua komoditas tersebut telah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh Karantina Pertanian Cilegon,” tutupnya. (*/Ilung)

BalaiHewan TernakKarantinaPengawasan
Comments (0)
Add Comment