Bapak dan Anaknya Meninggal Saat Tsunami di Sangiang, Kini Suami Lianah Dirawat di RS

CILEGON – Lianah, warga Pulau Sangiang yang merupakan korban tsunami Selat Sunda saat ini tengah menjaga suaminya di RSUD Kota Cilegon karena penyakit Tetanus akibat infeksi paska tsunami beberapa waktu yang lalu.

Pil pahit Ia rasakan, anaknya yang berumur 5 tahun ditemukan tewas di pesisir Pulau Sangiang selepas bencana itu menerjang. Tak berhenti di situ, Parman, bapaknya yang juga berada di pesisir pantai saat malam kejadian ditemukan tewas setelah tiga hari.

Kondisi ini menyayat hatinya, bagaimana tidak, setelah kepergian dua orang yang Ia sayangi, Ia dihadapkan dengan kondisi suaminya yang sakit parah.

Suhaemi dirawat di ruang Aster RSUD Kota Cilegon pada Minggu (13/01/2018) pagi. Ia mengidap penyakit Tetanus akibat bakteri yang menyebar di tubuhnya. Kondisinya sangat mengkhawatirkan dan tak bisa diajak bicara.

Pantauan wartawan faktabanten.co.id di lokasi, Emi sering kejang merasakan sakitnya. Selain itu, asupan makannya pun terhambat karena kesulitan makan.

Lianah, sering mengisakan tangisnya tatkala melihat kondisi suaminya itu. Terkadang ia merenung yang cukup dalam sambil meneteskan air mata.

Ia mengaku kebingungan untuk mengurusi administrasi suaminya, lantaran identitasnya saat ini hilang terbawa air saat kejadian.

“Saya mah nggak ngerti apa-apa pa, ini juga dibantu relawan yang masih ada di Pulau. Mereka yang bantu ke rumah sakit dan biaya kebutuhan sehari-hari ” katanya sambil menangis.

Sementara itu, Muhibuddin koordinator relawan Indonesia Bangkit posko Pulau Sangiang mengatakan akan terus mengawal sampai hak korban terpenuhi. Mulai dari pengobatan sampai pemulihan ekonomi.

“Ini tadi kita tanya ke petugas rumah sakit, katanya tanggap darurat sudah selesai tanggal 9 Januari lalu. Saat ini kami akan koordinasikan semua pihak agar korban yang dirawat ini diperhatikan oleh pemerintah,” tegasnya.(*/Cholis)

Korban TsunamiSangiang
Comments (0)
Add Comment