CILEGON – Dugaan bahwa proyek betonisasi Jalan Kemiri Raya Ciwaduk dikerjakan asal-asalan, karena terdapat banyak kejanggalan dalam proses pengerjaannya, ternyata semakin dikuatkan oleh jeleknya kualitas hasil pekerjaan betonisasi yang nampak terlihat.
Padahal baru beberapa hari proyek betonisasi ini dikerjakan, namun dari pantauan Fakta Banten, di sejumlah titik beton jalan tersebut sudah nampak terlihat mengalami retak-retak.
Retakan pada beton yang cukup panjang dan menganga, menunjukkan kualitas hasil pekerjaan yang berpotensi akan mudah rusak dalam waktu singkat.
Sebelumnya diberitakan, indikasi kejanggalan proyek jalan sepanjang 420 meter dengan lebar 8 meter ini sudah terlihat dari kualitas elsie (bantalan lantai kerja beton) yang lebih didominasi material batu koral, namun minim cor beton.
Selain itu, indikasi lainnya adalah ukuran tulangan besi pada bahu jalan yang diduga terlalu kecil bila dibandingkan dengan proyek betonisasi lainnya.
Pada proyek senilai Rp 2,064 Miliar dari APBD Kota Cilegon tahun 2017 ini, kerap kali tidak ada konsultan pengawas saat proses pekerjaan berlangsung, hal ini diketahui dalam beberapa kali pantauan Fakta Banten ke lokasi. Sehingga pada awal proses pengecoran yang dilakukan Sabtu sore (5/8/2017) lalu, tidak dilakukannya proses uji selam beton oleh konsultan dan teknisi dari merk beton (ASA Beton).
Sandi, sebagai pekerja yang menandatangani surat jalan mixer beton, saat dikonfirmasi wartawan mengaku tidak tahu dimana keberadaan konsultan.
Diketahui dari papan proyek, nomor kontrak 620/020/SP/Peningkatan/PPK-BM. Dan tanggal kontrak 6 Juli 2017. Sedangkan pihak ketiga atau kontraktor pelaksana adalah CV. Harbes Contraktor, sedangkan konsultan pengawas proyek ini adalah CV. Trikarsa Media Konsultan.
Dengan durasi waktu pekerjaan 90 Hari Kalender, namun belum sampai sebulan proyek jalan ini sudah hampir selesai. (*)