Begadang Nunggu Sahur Jadi Tradisi Pemuda Cilegon, Kali Ini Diisi dengan Game Ludo

CILEGON – Banyak cara yang dilakukan orang untuk menunggu waktu berbuka puasa. Namun untuk menunggu waktu sahur, ada kegiatan sebagian warga Cilegon yang sepertinya asik untuk ditiru.

Anak-anak muda di Cilegon ternyata memilih pemainan lawas, namun telah dimodernisasi dengan muncul di aplikasi Hp Android. Ya, namanya game Ludo, permainan grup sederhana dan tidak menggunakan jaringan internet.

Hal ini didasari dari pantauan faktabanten.co.id pada malam hari hingga dinihari di sejumlah tempat di Kota Cilegon. Sering dijumpai sekelompok anak muda hingga dewasa sedang duduk melingkar di Gardu-gardu Kampung maupun teras rumah, dimana di tengah-tengah mereka terdapat Hp Android sedang menyala. Ketika dilihat dan ditanyakan, ternyata mereka sedang bermain ludo. Dan sejak awal bulan Ramadlan ini intensitasnya dirasa semakin meningkat.

Permainan ini bisa dikatakan klasik. Karena beberapa dekade silam, permainan yang bagian utama jalannya bidak hasil undian atau kocokan dadu dengan tampilan poin 1 hinga 6 ini, juga pernah digemari oleh anak-anak di era tahun 90-an.

Namun waktu itu permainannya masih dalam bentuk kertas karton, dadu asli yang dikocok menggunakan kotak kecil. Ada dua versi dalam game tersebut, ular-ularan dan kotak. Dimana pemain yang lebih dulu mencapai finish dianggap sebagai pemenangnya.

“Lagi main Ludo kih kang. Seru aja, apalagi pas bidak lawan sudah mau masuk kita timpa dan kembali masuk ke kotak. Bisa becandaan sambil sesekali ngeledek, disitu serunya,” kata Robani, warga Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, ketika ditemui faktabanten.co.id di teras rumahnya, Kamis (24/5/2018) dinihari.

Menurut rekannya Hilmi (36), dalam permainan ini ada faktor nostalgia yang mengingatkannya pada masa kecilnya dulu.

“Jadi inget waktu kecil dulu. Cuma dulu pake kertas yang bisa dilipat itu. Sekarang kan udah canggih pake Android,” ujarnya.

Selain itu, Hilmi juga menjelaskan begadang menunggu waktu sahur juga suatu tradisi bagi masyarakat Cilegon di malam bulan Ramadlan. Dimana faktor positifnya bisa membangunkan yang masih tidur untuk sahur sekaligus untuk menjaga keamanan Kampung.

“Selain Mikran, tradisi orang Cilegon mah di malam bulan puasa itu begadang menunggu sahur dan bangunin yang masih tidur. Sekarang mah pake speaker masjid, dulu mah pake kentongan di gardu,” terangnya.

Perlu diapresiasi memang, namun kondisi banyaknya pemuda di Kampung-kampung Cilegon yang begadang tersebut, hampir bisa dipastikan mereka tidak memiliki tetap alias pengangguran dan kerja serbutan.

Kondisi ini tentunya tidak berbanding lurus dengan keberadaan ratusan industri raksasa yang berada di kota industri tersebut, yang semestinya mau mengakomodir masyarakat yang berada disekitarnya untuk bisa bekerja. (*/Ilung)

BegadangGame LudoRamadhanSahur
Comments (0)
Add Comment