CILEGON – Cilegon yang terletak di Selat Sunda menjadi daerah yang disebut sebut berpotensi skenario terburuk yaitu bencana alam Tsunami setinggi 8 meter, yang diprediksi akan terjadi ketika libur natal dan tahun baru nanti.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, saat rapat kerja Komisi V DPR dengan Pemerintah, Rabu (1/12/2021).
Menanggapi isu yang beredar tersebut Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Cilegon turut memberikan imbauan kepada masyarakat dan mengajak kepada Pemkot Cilegon untuk melakukan doa bersama.
“Ya menurut BMKG berdasarkan predeksinya mau ada tsunami, dan terlebih sekarang ini masih di situasi pandemi yang tidak tau kapan berakhir. Yang jelas semua yang terjadi di muka bumi ini tidak lepas dari ujian bahkan mungkin hukuman dari Allah SWT,” kata Ketua FSPP Mustofa kepada Fakta Banten saat dihubungi lewat telepon seluler, Kamis, (2/12/2021).
Mustofa mengajak kepada seluruh masyarakat dan pemerintah untuk menjadikan doa sebagai senjata yang paling utama terlebih di situasi seperti saat ini.
“Harapan untuk pemerintah, sebagai salah satu upaya kita masyarakat Cilegon dengan kondisi alam seperti ini ya berdoa, bermunajat kepada Allah SWT sebagai pemilik segala alam, tiada daya dan upaya lain selain mengingat kepada Allah supaya tenang,” ujarnya.
Disamping berdoa, Mustafa menuturkan sebagai umat Islam yang hidup di dunia juga harus melakukan upaya secara real seperti mencintai lingkungan.
“Jangankan Tsunami ya, banjir juga harus kita cegah, ya harus harus mencintai kebersihan, karena kebersihan sebagian dari iman. Selain itu juga upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Cilegon kita harus dukung bersama,” pungkasnya. (*/Ihsan)