Bincang Buku “Tumbuh Meski Tak Utuh”, Menjadi Teman Perjalanan untuk Terus Berdamai dengan Diri Sendiri

FAKTABANTEN – Bentang Pustaka menggelar bincang buku di kafe Teman Baru, Kota Cilegon, Minggu (19/11/2023). Bincang Buku yang berjudul Tumbuh Meski Tak Utuh, diwakili oleh penulis Deby Rosselinni ini, dihadiri oleh puluhan pelajar dan mahasiswa, serta guru bahasa dari sejumlah daerah di Banten.

Turut hadir sebagai pembedah M. Rois Rinaldi yang merupakan Presiden Gabungan Komunitas Sastra Asean.
“Deby sebagai penulis memiliki kekuatan emosional dalam menulis. Cerpen Deby yang berjudul Jika Ada yang Bertanya Tentang Cinta menghadirkan kisah cinta yang rumit. Buku ini mengajarkan kita menjadi manusia yang lugas dan menerima ketidaksempurnaan,” ucap Rois Rinaldi saat membincang buku Tumbuh Meski Tak Utuh.

Rois Rinaldi melanjutkan, sebagaimana cinta yang rumit yang ditampilkan, ada banyak proses penyembuhan dan pemaafan dalam buku Tumbuh Meski Tak Utuh yang diperlukan oleh pembaca.


“Untuk Deby secara pribadi, saya selalu bilang bahwa saya memiliki harapan yang besar. Berusahalah menulis sebesar yang kamu mampu. Menurut saya, pujian itu harus tepat. Menjadi obat bukan racun. Deby punya bakat yang besar dalam menulis. Besok kita tunggu karya-karyanya di penerbit mayor yang tunggal, ya,” lanjutnya.

Sementara itu, penulis buku Tumbuh Meski Tak Utuh, Deby Rosselinni mengungkapkan, bincang buku yang diadakan ini telah launching di Perpustakaan Nasional RI pada 26 Oktober 2023, ia berharap buku TMTU dapat menjadi teman bertumbuh yang baik untuk setiap pembaca, dan juga mengingatkan bahwa para pembaca tidak sendirian dalam proses pertumbuhan versi sukses masing-masing.

“Ketika menulis ini, saya disadarkan bahwa saya begitu mencintai dunia tulis menulis. Ternyata sebuah tulisan bisa jauh lebih bermakna, lebih kuat yang pernah saya duga, lebih indah dari yang pernah saya rasakan. Kita butuh dikuatkan, juga diberi secercah keberanian untuk terus maju dan berdamai dengan diri sendiri. Buku ini hadir untuk kembali menengok masa lalu, membuat kita termenung, kemudian tersenyum,” ucap Deby. (*/Red)

Bentang PustakaDeby RosselinniTumbuh meski tak utuh
Comments (0)
Add Comment