FAKTA BANTEN – Manajemen Persis Solo sudah mengumpulkan bukti rekaman pertandingan saat Laskar Sambernyawa bertandang ke markas The Volcano, julukan Cilegon United, di Stadion Krakatau Steel, Senin (5/10/2017) lalu.
“Rekaman video pertandingan itu sudah dikirimkan ke manajemen Persis di Jakarta siang tadi [Kamis]. Kami melengkapinya dengan kronologi kejadian dan sejumlah foto dokumentasi pertandingan. Rencana akan ditelaah dulu sebelum dikirim ke Komisi Disiplin PSSI,” terang Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persis Solo, Langgeng Jatmiko, seperti dikutip Solopos.com, Kamis (5/10/2017).
Sejumlah insiden kekerasan yang dialami para penggawa Laskar Sambernyawa terekam dalam video dokumentasi dari Media Officer Persis Solo. Beberapa insiden itu meliputi pemukulan ke wajah Irkham Zahrul Mila yang dilakukan pemain Cilegon United, Suandi. Pemukulan terhadap Soni Setiawan oleh Rinto Ali.
Ada pula pelanggaran keras Septian Andriansyah terhadap Eli Nasoka. Dedi Cahyono mendapat tackle keras keras dari belakang oleh pemain Cilegon United. Tri Handoko dijatuhkan di kotak penalti, namun wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.
“Zahrul Mila dipukul wajahnya di depan AW [asisten wasit] I. Coach Wiwid sempat melayangkan protes kepada AW I. Tapi, AW I hanya senyam senyum,” jelas Langgeng.
Widyantoro usai pertandingan sempat murka sama sang pengadil lapangan, Khalid Al Makmum dari Banda Aceh. Dia menyebut tim mana pun tidak akan menang melawan Cilegon United di Stadion Krakatau Steel bila wasit cenderung membela kubu tuan rumah.
“Kami itu punya kesempatan untuk mengejar ketertinggalan. Tapi, wasit tidak adil dalam memimpin pertandingan,” ujar Wiwid.
Langgeng berharap laporan dari manajemen Persis Solo bisa diterima oleh Komdis PSSI. Dia juga mengaku siap diminta konfirmasi oleh Komdis PSSI terkait laporan itu.
“Harapan kami, Komdis PSSI bisa mengambil keputusan yang adil. Sebagai tim tamu, kami merasa dirugikan dengan keputusan wasit yang cenderung berat sebelah,” paparnya. (*/Red)
Sumber: Solopos.com