CILEGON – Puluhan emak-emak warga Lingkungan Cigading, Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan menggeruduk PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group). Digeruduknya perusahaan tepung tersebut lantaran pihak manajemen perusahaan dinilai warga lamban dalam menangani limbah kutu yang merangsek ke pemukiman.
Dari pantauan di lokasi puluhan emak-emak tersebut membentangkan spanduk dengan berbagai tulisan diantaranya yaitu “PT Mayora adalah sampah” dan yang takala menarik ada tulisan”Pecat Rahmat” (selaku manajer Industrial Relatiaon & Jurnal Fam PT Nutrindo Bogarasa).
Silpa (30) salah seorang pendemo mengaku geram dengan manajemen dari PT Nutrindo Bogarasa yang terkesan mempermainkan warga seolah-olah warga dilecehkan oleh pihak manajemen perusahaan. Ditambah kata dia pihak manajemen tidak mengaku bahwa kutu tersebut berasal dari gudang miliknya dan yang lebih miris lagi pihak perusahaan menuduh kalau aksi ini ditunggangi oleh oknum.
“Kutu dari sini (PT Mayora Group – red) eh, pihak perusahaan menyangkal, dan yang paling miris pihak perusahaan bahwa aksi murni dari warga malah ia menuduh ini ada yang menunggangi itu yang kami tidak terima,” katanya, Selasa (14/9/2021).
“Pokoknya pihak perusahaan harus menerima konsekuensinya dan harus memberikan uang kompensasi kepada warga, kalau ia masih tetap belum merespon keinginan warga, dengan sangat terpaksa besok kami akan melanjutkan aksi demo ini dengan menurunkan orang yang lebih banyak,” imbuhnya.
Sementara itu Abdul Muiz tokoh pemuda Tegalratu mengaku juga ikut geram dengan ulah dari Rahmat yang mengatakan bahwa aksi murni ini ditunggai oleh oknum dan ia juga menyayangkan tidak tanggapnya manajemen dalam membereskan persolan kutu ini.
“Perusahan tidak peka dalam menyikapi persolan ini, ditambah pihak manajemen ada yang mengatakan bahwa aksi murni warga di tunggangi oleh oknum jelas kami tidak terima dan kami sudah sepakat berencana melaporkan Rahmat kepihak berwajib karena ia sudah menyebarkan berita bohong bahwa aksi murni warga ini ada yang menungangi,” katanya.
Ketika disinggung jika tidak ada titik temu antara manajemen dan warga Muiz mengaku akan menggelar aksi lanjutan dengan menurunkan seluruh warga yang terdampak untuk turun kelapangan.
“Ketika pihak perusahaan tidak merespon tuntutan warga kami akan melakukan aksi lanjutan dengan menurunkan peserta demo yang lebih banyak,” ancamnya. (*/Red)