CILEGON – Cuaca buruk yang melanda Kota Cilegon dalam beberapa waktu terakhir telah menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat, khususnya para nelayan yang bermukim di sepanjang pantai Cilegon.
Selain berdampak pada nelayan, kondisi cuaca ekstrem di Selat Sunda juga mengganggu operasional penyeberangan kapal antar-pulau di Pelabuhan Merak, menambah tantangan yang dihadapi masyarakat setempat.
Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon, Rufaji Zahuri, mengungkapkan bahwa total kerugian yang dialami para nelayan akibat cuaca buruk ini diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar.
“Di Pangkalan Medaksa saja kerugian sudah mencapai sekitar Rp 2,5 miliar,” kata Rufaji, Jumat, (6/12/2024).
Ia menjelaskan, angka tersebut berasal dari kerusakan tiga kapal besar yang masing-masing bernilai sekitar Rp 300 juta, dua jetty nelayan dengan perkiraan nilai Rp 250 juta per unit, serta kerusakan kapal komando seharga Rp 400 juta.
Selain itu, banyak kapal nelayan kecil juga rusak dan memerlukan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
“Setelah kami hitung, total kerugian akibat cuaca buruk ini mencapai Rp 2,5 miliar,” tambah Rufaji.
Nasib para nelayan yang sudah merugi ini semakin memprihatinkan karena, menurut Rufaji, hingga saat ini mereka belum pernah mendapatkan bantuan atau dukungan dari Pemerintah Kota Cilegon.
Ketua Rukun Nelayan Medaksa, Nasrudin, mengeluhkan kurangnya perhatian dari pihak pemerintah.
Ia mengatakan bahwa meskipun para pejabat sering berkunjung, tidak ada langkah konkret yang diambil untuk membantu para nelayan saat menghadapi musibah.
“Lurah, camat, pemerintah, bahkan dewan sering datang ke sini, tapi tidak pernah ada tindak lanjut,” ujarnya.
Nasrudin menambahkan, cuaca buruk akibat musim barat yang terjadi setiap tahun selalu menjadi tantangan bagi nelayan.
“Tahun ini ada tiga kapal nelayan yang karam akibat cuaca buruk, selain itu beberapa perahu kecil juga rusak diterjang ombak,” jelasnya.
Para nelayan berharap pemerintah segera memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini, termasuk penyediaan bantuan dan solusi jangka panjang agar mereka dapat kembali melaut tanpa rasa was-was. (*/Ika)