CILEGON – Ribuan pemudik mulai memadati Pelabuhan Ciwandan untuk menyeberang ke Sumatra. Di antara mereka, Ijadullah, pemudik asal Tangerang, tampak duduk di tepi Pelabuhan bersama rekannya.
Dengan wajah lelah, ia tetap bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halamannya di Tanggamus, Lampung.
“Mudik ketiga kalinya pake motor berdua sama kawan saya, baru dapat libur,” ujar Ijad, Sabtu (29/03/2025).
Ia dan rekannya langsung berangkat setelah mendapatkan waktu libur.
Semangatnya untuk berkumpul bersama keluarga mengalahkan rasa lelah yang mereka rasakan di perjalanan.
“Pulang kerja langsung berangkat,” jelas Ijad.
Tak hanya Ijadullah, Johan, seorang pemudik dari Majalengka yang bekerja sebagai pegawai pabrik, juga harus menghadapi perjalanan panjang.
Johan berangkat dari rumah sejak pukul 09.00 WIB dengan sepeda motor, berusaha menembus kemacetan demi tiba di pelabuhan tepat waktu.
Setelah lebih dari dua belas jam perjalanan, Johan akhirnya tiba di Pelabuhan Ciwandan pada pukul 23.40 WIB.
Baginya, perjalanan ini memang melelahkan, tetapi tujuan akhirnya jauh lebih berharga.
“Di jalan macet, lebih dua belas jam saya di jalan bawa motor,” katanya.
Meski demikian, ia tidak mengeluh. Baginya, perjalanan panjang ini adalah perjuangan yang harus ia tempuh demi bisa berkumpul dengan keluarganya di hari yang fitri.
Johan mengaku sudah tak sabar untuk segera bertemu dengan istri dan kedua anaknya di kampung halaman.
“Mudik ketemu istri dan kedua anak saya di kampung halaman,” katanya penuh haru. (*/Ika)