CILEGON – Jelang peresmian gedung baru Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cilegon, yang informasinya akan dilakukan Rabu (10/2/2021), anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi PDI-Perjuangan, Ahmad Sudrajat menilai, bahwa nama gedung tersebut perlu dievaluasi.
Ajat juga menyebut nama Gedung Edhi Praja mungkin mengandung unsur nama Walikota Cilegon Edi Ariadi, sehingga menuai banyak masukan untuk diganti.
“Ganti Graha Cilegon Praja aja, ganti dia (Edi Ariadi) bukan pahlawan. Dan gak tinggal disini (Cilegon),” kata Ajat, Selasa (9/2/2021).
Ia juga menerima masukan warga yang memprotes mengenai nama itu, karena Walikota Edi Ariadi dianggap belum membuat tinta emas buat Kota Cilegon.
“Prestasinya apa? Gagal total program RPJMD yang dicanangkan gak selesai,” jelas Ajat kepada wartawan.
RPJMD 2016-2021 dinilai gagal total, sebab banyak kegagalan, diantaranya Jalan Lingkar Utara (JLU) banyak masalah, pengangguran di Cilegon cukup tinggi, dan banjir dimana-mana, serta penanganan Corona cukup parah.
“Pasar tradisional di Cilegon kotor dan banyak sampah, kesempatan usaha dan akses ekonomi sangat sulit, mungkin kinerja ASN ga sesuai tupoksinya. Dan transparansi informasi publik juga buruk,” jelasnya.
Padahal menurutnya, potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada di Cilegon cukup baik, bila dimaksimalkan. Akses ekonomi dengan adanya industri baru bisa menyerap 10 sampai 20 persen, program pengentasan pengangguran tidak ada tolok ukuranya.
“Lihat Kabupaten Tangerang mampu untuk mengelola PPID dan media sosial yang baik untuk informasi publik,” pungkasnya. (*/A.Laksono)