CILEGON – Massa aksi yang menamakan Front Geger Cilegon Banten tetap bertahan menggelar aksi unjukrasa meski di tengah guyuran hujan, pada Kamis (26/4/2018) pagi ini.
Dalam aksinya di depan pabrik baja itu, massa mendesak pemegang saham utama yakni Kementerian BUMN agar kembali merombak Direksi dan Komisaris PT Krakatau Steel Persero (Tbk) hasil RUPS Tahunan pada Rabu (18/4/2018) lalu.
Massa menilai, pengangkatan jajaran komisaris dan direksi Krakatau Steel kali ini syarat muatan politis, dan sinyalir merupakan titipan dari parpol tertentu untuk mendukung langkah memenangkan Presiden Jokowi di Pilpres 2019.
Menurut koordinator aksi, Mulyadi Sanusi, selain terindikasi titipan Parpol, saat ini komisaris dan direksi baru PT Krakatau Steel sama sekali tidak mewakili representasi SDM lokal Banten.
“Kementerian BUMN salah telah memutuskan hasil RUPS, karena tidak ada pimpinan pabrik baja ini berasal dari orang Banten. Perlu diketahui Krakatau Steel ini hadiah untuk masyarakat Banten. Tiba – tiba untuk pejabat Krakatau Steel tidak ada pejabat orang asli Bantennya, tentu ini sebuah kedzaliman terhadap masyarakat Banten,” ungkap pria yang akrab disapa Cak Moel ini dalam orasinya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Masyarakat Asli Gusuran (PMAG) Krakatau Steel, Ustadz Sunardi, dalam orasinya juga menuntut untuk dimasukkannya SDM perwakilan Banten untuk duduk di jajaran komisaris dan direksi pabrik baja plat merah itu.
“Krakatau Steel harus ingat, Negara ini didirikan dengan perjuangan dan pengorbanan nyawa. Di jajaran direksi ini tidak ada orang Banten. Kami tidak anti pendatang, tapi kami hanya menuntut hak bahwa orang Banten banyak yang mempunyai potensi,” ucap Ustadz Sunardi lantang.
Hingga berita ini diturunkan aksi masing terus berlangsung meski langit terus mengguyur lapangan aksi di depan plan pabrik baja Krakatau Steel tersebut. (*/Asep-Tolet)