CILEGON – Adanya dugaan pencatutan nama Madrasah Al-Khairiyah Karangtengah yang dikelola masyarakat, Lurah Pabean Burhan memberikan penjelasan soal pemasangan WiFi gratis tersebut. Dimana, memang awalnya pihaknya berencana menjadikan madrasah tersebut sebagai salahsatu titik wifi gratis di wilayahnya.
“Awalnya ingin kita ada di madrasah tadinya, tapi ini kan program Bappeda. Kalau di sekolah ternyata adanya di Dindik,” jelas Lurah Burhan saat dikonfirmasi, Kamis (29/10/2020).
Dan dari hasil penelusuran Inspektorat, meminta agar titik pemasangan perangkat wifi diubah ke titik yang ada UMKM-nya. Dengan harapan bisa dipakai oleh semua kalangan masyarakat.
Baca juga: Data Madrasah Al-Khairiyah Dicatut Untuk Program Wifi Gratis Pemkot Cilegon?
“Saya mah ingin awalnya di madrasah,” ungkapnya.
Meski tidak diperbolehkan oleh Inspektorat, Lurah mengaku tetap berharap, program pemerintah ini dapat diakses oleh semua masyarakat di Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta.
“Yuk kita bareng-bareng aja, ini kan urusannya masyarakat. Untuk teknis kedepannya ayo diatur aja,” jelasnya, dihubungi via telepon.
Sebelumnya, Kepala MTs Al-Khairiyah Karangtengah Ayatulloh mengatakan, berdasarkan data pemasangan wifi gratis yang ia terima dari Telkom, tertulis salahsatu titik pemasangan di Kelurahan Pabean itu di MTs Al-Khairiyah. Namun hingga saat ini belum melihat ada pemasangan tersebut.
“Sampai hari ini, tanggal 29 Oktober 2020, Wifi tersebut belum dipasang,” kata Ayatulloh.
Dia juga mengaku khawatir pencatutan nama lembaga yang ia kelola, berdampak pada tagihan layanan internet Indihome kedepannya, bilamana program tersebut sudah tidak dibiayai lagi oleh pemerintah. (*/A.Laksono)