CILEGON – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon mengaku langsung menindaklanjuti laporan pencemaran udara yang diduga berasal dari Pabrik Gula PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ) di Link Lijajar, Kelurahan Tegalratu, Ciwandan, Jum’at (4/4/2025).
Kepala DLH Kota Cilegon, Sabri Mahyudin, menyatakan pihaknya telah mengirimkan tim ke lokasi untuk menangani permasalahan tersebut.
“Pak Andi (Kabid Penaatan) saya tugaskan menangani terkait PT SUJ, info yang saya terima sedang ke lokasi,” ujar Sabri Mahyudin kepada wartawan via telepon genggamnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kota Cilegon, Andhi Rhana, menjelaskan bahwa permasalahan ini masih dalam tahap investigasi oleh pihak PT SUJ.
“Infonya masalah ini masih diinvestigasi oleh tim PT SUJ, tunggu info selanjutnya,” kata Andhi Rhana saat dikonfirmasi terkait perkembangan di lokasi kejadian.
Sebelumnya, warga Link Lijajar kembali menerima kiriman debu hitam yang mengepul di udara berasal dari PT SUJ pada Jumat (4/4/2025) menjelang magrib.
Kejadian serupa dikatakan warga, sudah berlangsung selama 16 tahun sejak PT SUJ berdiri.
Warga mengaku meski sering mengadukan hal ini kepada pihak terkait, pencemaran terus terjadi tanpa ada solusi nyata.
Tokoh masyarakat setempat, Haji Muhit, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan yang dianggap semakin tidak layak huni.
“Kasihan warga selalu menghisap debu batubara, tentunya mengandung B3 ini. Kejadian kali ini tadi sore sekitar pukul 17.40 WIB,” ujar Haji Muhit kepada wartawan melalui pesan WhatsApp.
Warga berharap Pemerintah Kota Cilegon melalui DLH segera mengambil tindakan tegas agar pencemaran ini tidak terus berulang.
Mereka juga menuntut sanksi yang jelas bagi perusahaan yang melakukan pencemaran lingkungan.
“Harus ada sanksi yang tegas agar perusahaan bisa menghentikan pencemaran seperti ini,” tegas Haji Muhit. (*/Ika)