CILEGON– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon menggandeng Fakultas Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dalam melakukan pemetaan kondisi kerusakan sekolah di jenjang TK, SD, dan SMP Negeri se-Kota Cilegon.
Kerja sama ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan.
Kepala Dindikbud Kota Cilegon, Heni Anita Susila, mengatakan bahwa survei lapangan telah dilakukan oleh tim ahli dari Untirta bersama para mahasiswa dalam kurun waktu 15 hari kalender.
“Tim telah melakukan survei terhadap 16 TK Negeri, 149 SD Negeri, dan 16 SMP Negeri. Hasilnya dipaparkan dalam ekspose pada Kamis, 17 April 2025, di ruang rapat Wali Kota Cilegon,” ujar Heni di Cilegon, Rabu (23/4/2025).
Ekspose tersebut turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Cilegon, Sekretaris Daerah, Asisten Daerah I, jajaran Dindikbud, unsur Bappeda, serta stakeholder terkait lainnya.
Dari hasil pemetaan yang dilakukan, ditemukan bahwa sebanyak 25 sekolah mengalami kerusakan berat, 3 sekolah rusak sedang, dan 144 sekolah mengalami kerusakan ringan.
Jenjang TK 1 sekolah rusak berat, 15 sekolah rusak ringan, Jenjang SD 21 sekolah rusak berat, 3 rusak sedang, 125 rusak ringan dan Jenjang SMP 3 sekolah rusak berat, 13 sekolah rusak ringan.
Menurut Heni, data ini sangat penting sebagai landasan dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan maupun perbaikan sarana pendidikan di Kota Cilegon.
“Ini menjadi dasar kuat bagi Dindikbud untuk meningkatkan ketepatan perencanaan guna menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan layak bagi siswa maupun guru,” jelasnya.
Selain sebagai rujukan internal, hasil pemetaan ini juga dapat diintegrasikan ke dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) oleh masing-masing sekolah, yang nantinya menjadi acuan bagi pemerintah pusat, khususnya Kemendikdasmen, dalam pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.
“Dengan demikian, misi Pemerintah Kota Cilegon dalam memperkuat infrastruktur pendidikan dasar dan menengah yang merata dan berkualitas dapat semakin terwujud,” pungkasnya.(*/Nandi)