CILEGON – Dinas Kesehatan Kota Cilegon menutup jumlah data korban terdampak aktivitas industri PT Chandra Asri Pacific. Berbeda dengan Wali Kota Cilegon yang mengharapkan persoalan tersebut terbuka dan tertangani dengan clear.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengintruksikan bawahannya agar tidak memberikan data tersebut pada siapapun. Saat di konfirmasi terkait jumlah data real oleh wartawan Fakta Banten, Ratih terkesan menutup data tersebut.
Menanggapi hal itu, Presiden Akur Sekabeh Cilegon (ASC) Edi Muhdi Zein, merasa aneh dengan sikap Kadinkes Cilegon.
Padahal data tersebut harus terbuka dan update untuk kepentingan infomasi publik.
“Sikap Kepala Dinas itu aneh. Ini bencana industri, kenapa wartawan meminta data tidak diberikan. Walikota harus mengevaluasi kinerja kepala dinas seperti itu, karena tidak sejalan dengan program kerja Walikota,” ujarnya, Rabu (24/1/2024).
Diketahui, ASC bersama elemen masyarakat tengah membangun komunikasi terkait perihal penanganan warga terdampak dengan PT Chandra Asri. Karena itu, elemen masyarakat perlu mendapat banyak informasi dari awak media. Wartawan memiliki hak jurnalisnya untuk mendapatkan informasi. Sehingga, perangkat daerah segera merespon konfirmasi awak media.
“Itukan bukan data rahasia. Kita mendapatkan informasi juga dari teman-teman wartawan. Jadi kinerja kepala dinas seperti itu yang menghambat program kerja Walikota,” terangnya.
Saat ini, ASC tengah mengumpulkan data warga terkait di atas. ASC juga membuka Posko pengaduan bagi warga terdampak. Dan ASC sekaligus perwakilan elemen masyarakat akan menemui Kepala Dinas Kesehatan untuk meminta data jumlah korban terdampak sebagi bahan evaluasi dan masukan kepada Wali Kota untuk bagaimana tanggungjawab pelaku industri kimia terhadap masyarakat Kota Cilegon ke depannya. (*/Wan)