Dinsos Kota Cilegon Salurkan 50 Paket Sembako kepada Penyandang Disabilitas

 

 

CILEGON – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon menyalurkan 50 paket bantuan sembako kepada para penyandang disabilitas se-Kota Cilegon. Paket tersebut merupakan bantuan dari Balai Galih Pakuan-Bogor, lembaga rehabilitasi sosial Kementerian Sosial RI.

Kepala Dinsos Kota Cilegon Damanhuri mengatakan, bantuan sembako tersebut berisi bahan makanan yang diharapkan dapat memberikan nutrisi bagi penyandang disabilitas.

“Katanya sih isinya cukup lumayan, senilai lebih dari Rp400 ribuan per paket sembakonya,” jelas Damanhuri, Cilegon, Jumat 12 Juli 2024.

Sebelum bantuan dari Kemensos tersebut turun, pihaknya terlebih dahulu melakukan assessment atau penilaian lapangan. Hal itu karena jumlah bantuan yang terbatas sementara penyandang disabilitas di Kota Cilegon lebih dari 50 orang.

“Pada dasarnya sih kita ambil data penyandang disabilitas itu dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Nah, assessment itu bermaksud untuk menyeleksi lagi penyandang disabilitas yang ada. Kita kunjungi rumahnya, kita wawancara,” kata Damanhuri.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Cilegon, Adnan, menambahkan, bantuan paket sembako dari Balai Galih Pakuan Kemensos merupakan program tahunan. Hanya saja, untuk tahun ini ada penambahan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Harapan kami sih selain dari pusat, dari APBD Kota Cilegon juga ada alokasi bantuan seperti ini karena jumlah disabilitas kita di Cilegon mencapai 274 orang yang tercatat. Itu di luar panti asuhan. Kalau dari daerahnya ada mungkin ke depan bisa kebagian semua,” harap Adnan.

Sementara itu, Fungsional Muda Dinsos Kota Cilegon Irma Safiyanti mengatakan, selain dari Balai Galih Kemensos, pihaknya juga dalam beberapa hari terakhir menyalurkan bantuan dari Dinsos Provinsi Banten.

“Bantuan dari Provinsi Banten antara lain kursi roda untuk anak dan dewasa tiga unit, tongkat, alat bantu dengar dan peralatan mandi. Itu buat di Kecamatan Citangkil dan Purwakarta saja. Ada juga bimbingan sosial oleh pekerja sosial, layanan kesehatan oleh Puskesmas dan konsultasi psikologi oleh psikolog LK3 (Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga),” papar Irma. (*/Red)

Advertorial
Comments (0)
Add Comment