GP Ansor Minta Ratu Ati Isolasi Diri, Beri Keteladanan untuk Pencegahan Covid-19

CILEGON – Terkait status Positif Covid-19 Ratu Ati Bakal Calon Walikota Cilegon yang diumumkan KPU Cilegon, Selasa (8/9/2020) malam. Dan langsung dibantah oleh Timsesnya dengan menunjukkan 2 hasil tes swab dari 2 Rumah Sakit berbeda. Polemik ini menjadi perhatian dari Pengurus Cabang GP Ansor Kota Cilegon.

“KPU harus tegas terhadap adanya calon Walikota yang terkonfirmasi positif covid-19 berdasarkan hasil swab test oleh RSUD Kota Cilegon. Untuk itu KPU Kota Cilegon sebaiknya mengeluarkan rekomendasi kepada yang bersangkutan sesuai peraturan yg berlaku tentang pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menerapkan isolasi mandiri 14 hari atau jika dibutuhkan untuk melakukan perawatan kesehatan lebih lanjut,” Ujar Andra Imam Putra, Wakil Ketua GP Ansor Kota Cilegon dalam keterangan tertulisnya kepada Fakta Banten, Rabu (9/9/2020).

Ia menambahkan sikap protes timses Ratu Ari dimana sampai membanding-bandingkan hasil test RSUD Cilegon sebagai rujukan resmi KPU memiliki dampak kolateral buruk yaitu sikap tersebut dapat mendiskreditkan RSUD Cilegon yang merupakan instansi kesehatan milik pemerintah.

Pada akhirnya akan merugikan pemerintah dan bahkan dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas, kapasitas dan kemampuan penanganan kesehatan plat merah ini.

“Ada baiknya calon Walikota yang dinyatakan positif covid19 yang juga saat ini masih menjabat sebagai wakil Walikota Cilegon aktif, tidak semata-mata hanya mementingkan pencalonan pada Pilkada, tetapi lebih elegan untuk tetap menghormati hasil swab test RSUD dan memberi contoh kepada masyarakat umum dengan mematuhi protokol kesehatan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya covid-19 dan menjadi teladan untuk mencegah mata rantai penyebaran dengan isolasi mandiri 14 hari,” ujarnya.

Selain itu Ia meminta sebagai calon Walikota yang masih menjabat sebagai Wakil Walikota aktif, sudah selayaknya menjaga kredibilitas RSUD Cilegon yang merupakan instansi Pemerintah di posisi terdepan dalam melawan covid-19.

“Sikap protes ini juga dapat membuat blunder, dimana Wakil Walikota atau orang nomor dua di Pemerintah Kota Cilegon, tidak percaya dan sampai protes hasil swab tes hingga menuduh RSUD tidak cakap (kapabel) dengan membanding bandingkan hasil test dari beberapa RS Swasta lain dimana ini terjadi dalam rangka yang bersangkutan ingin mencalonkan diri kembali untuk menjadi orang nomor satu di Pemerintah,” lanjutnya.

“Terlepas dari apapun, saya berharap sebagai masyarakat Cilegon bahwa bacalon Walikota Cilegon yang positif covid-19 berdasarkan swab test RSUD Cilegon tetap melaksanakan isolasi mandiri 14 hari juga tetap menjaga kredibilitas RSUD Cilegon dan juga menjadi contoh pemimpin yg baik dengan memberikan kesadaran akan bahaya covid-19 kepada masyarakat,” pungkasnya. (*/Red/Rizal)

Comments (0)
Add Comment